Kamis, 09 April 2015

Percintaan Abadi ombak dan karang


Ombak dan Pantai
Deburan ombak yang menghantam karang di pesisir laut adalah fenomena jamak dalam keseharian nelayan. Meski mungkin bagi orang yang jauh dari pantai, ombak dan karang di pantai adalah hiburan. Ombak,entah siapa dahulu yang menggerakkan awalnya, akan setia senantiasa mencumbu pantai. Dilihat orang ataupun tidak, ombak akan menjalani spiritualitas rutinnya untuk bersendagurau dengan pantai.
Ketika oleh karena waktu, batu-batu karang pantai yang kerasnya luar biasa itu semakin tergerogoti, takpernah ada complain dari si karang. Masih saja keduanya bak sepasang kekasih yang takjua letih mmadu kasih. Kelukaan karang justru menghadirkan keindahan. Ketergerusan karang,justru menjadikan fenomena yang menjadikan manusia selalu meluangkan waktunya untuk bertamasya ke pantai,untuk menyapa pantai. Bisa dibayangkan jika pantai itu airnya tenang, batu-batunya mulus tanpa goresan luka dan diam tak ada aktifitas. Masihkah itu menjadikan manusia yang selalu letih dan cepat bosan dengan kehidupannya mau meluangkan waktu untuk menyapa dan berkunjung ke pantai?Mungkin pantai justru akan semakin senyap tanpa deburan ombak menghantam karang karena manusia enggan berkunjung.
Hidup manusia dalam bentangan jagad raya ini adalah sebuah siklus. Sebuah siklus yang seolah bergulir dan juga berputar. Seperti ombak dipantai dan karang-karang paenjaga pantai. Belajar dari relasi ombak dan pantai,manusia semestinya mampu menghayati diri dan kehidupanya dengan setia, meski terkadang terabaikan dan bahkan terluka. Selalu harus ada yang mau mengambil posisi ombak dan pantai.ada yang siap menyapa dengan dan tanpa reaksi. Ada yang siap terluka dan tergerus dan karenanya oleh waktu terhilang bagian-bagian hidupnya,namun justru karenaya ada keindahan yang membuat “Yang Lain” menikmatinya. Si karang menghayati keterlukaannya sebagai wujud kesetiaannya sementara si ombak menghayati deburan tanpa letihnya sebagai nafasnya. Betapa bisa dibayangkan ombak tanpa deburan?
Membangun relasi yang ideal dalam kehidupan bersama ini memang sulit. Selalu manusia mencari posisi yang menguntungkan dirinya,yang menyenangkan dirinya dan karenanya tidak mau terluka dan setia. Ombak dan Karang di pantai adalah fenomena biasa, namun dengannya manusia bisa belajar bagaimana membangun relasi yang indah dan menghadirkan kesukaan bagi sesame atau bagi yang lain.
Sebuah Catatan saat Suatu Senja di Pantai Sadeng, Rongkop Gunung Kidul
mbahndito 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH