Jumat, 30 September 2016

FITNAH VERSI DALIJO


Sore yang sedikit mendung, namun nampaknya hujan tidak akan turun. Semilir angin yang lembut mengisyaratkan bahwa cuaca segera akan berganti,menjadi cerah. Mendung yang sedari tadi menutupi perbukitan dan pedesaan perlahan pergi, dibawa angin menjauh. Entah ke mana mereka akan bertamasya. Sekelompok lembu sapi asyik makan di  ladang Pangonan, sementara bocah-bocah angon bermain air di kalen dekat tempat itu.
Dalijo, salah satu dari bocah angon itu, terlihat asyik mengamati sesuatu. Ternyata, Dalijo sedang mengamati kapas dari kapuk Randu yang pecah dan tercerai karena tertiup dan terbawa angin. 
“Apa itu Dal?”, Tanya  Tatag, kawan seperjuangan dan sepermainan.
“Kapuk Tag, bukan apa-apa”, Jawab Dalijo datar.
Mereka kemudian menuju sebuah tempat teduh, di tempat itu kemudian mereka duduk. Tanah agak miring, di bawah hutan pinus, dekat aliran kalen, orang daerah situ menamakannya Teken. Mereka duduk, menghadap ke arah timur, dan mereka melihat bukit-bukit hijau,sinar matahari yang lembayung mengores senja, karena mendung telah sirna. Duduklah mereka berdua, Dalijo dan Tatag, tidak berdekatan,meski juga tidak berjauhan,namun itulah keakraban mereka. Setelah terdiam beberapa waktu, Tatag membuka perbincangan.
“Dal, musimnya sudah mangsa sanga,tapi hujan masih sering turun. Banyak tanaman yang gagal panen, juga kapuk randu milik bapak gagal panen. Semua  yang cengkar menjadi basah dan tidak berguna”, Tatag berkisah.
Dalijo diam. Kemudian dia beranjak berdiri, seolah mengejar sesuatu. Tatag diam,tidak ikut,hanya mencermati karibnya itu. Ternyata Dalijo mengejar kapas kapuk randu yang terbang.
“Ini kapas Tag, kapas Randu. Sudah kering dan tidak kena hujan hingga bisa terbawa angin”, Dalijo mendekati Tatag lagi, sembari memegangi segenggam kapas. Kemudian kembali duduk.
“Kapas ini mengingatkanku akan nasehat almarhum simbok Tag. Saat di desa kita sering muncul isu dan fitnah, almarhum mengajariku untuk tidak suka memfitnah. Fitnah itu seperti kapas yang diterbangkan angin. Dia akan bebas mengembara sesukanya. Dan setelah  itu, sulit untuk mengumpulkannya kembali. Demikian juga dengan fitnah, jika ternyata itu tidak terjadi, maka sulit untuk memulihkan nama yang jelek akibat fitnahan itu”,Dalijo berkisah sembari menimang kapas kapuk di dua telapak tangannya.
“Benar katamu Dal, untuk itu,mari kita berhati-hati. Jangan cepat termakan gossip atau info yang kurang jelas kebenarannya.”
Langit semakin cerah meski awal gelap mulai terasa. Mereka berdua segera mencari lembu sapinya, untuk digiring pulang. Di tempat dan oleh bocah angon ini, ada pelajaran hidup yang tiada ternilai harganya.

Dalijo Saat Lampu Merah



Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau.
Dalijo segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat sehingga lampu merah biasanya menyala cukup lama. Kebetulan jalan di depannya agak lenggang.
PELUANG USAHA SEDERHANA
Lampu berganti kuning. Hati Dalijo berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala.
Dalijo ragu, haruskah ia berhenti atau terus saja. “Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak,” pikirnya sambil terus melaju.
Dann.......
Prit!!!
Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti. Dalijo menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing. Lho, itu kan Maruto, teman  semasa SMA dulu. Hati Dalijo agak lega. Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.
“Hai, Maruta. Senang sekali ketemu kamu lagi!”
“Selamat Pagi pak..ooo, Kamu Dalijo ya?.” Tanpa senyum.
“Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru. Istri saya sedang menunggu di rumah.”
“Oh ya?” Tampaknya Maruta agak ragu.
Nah, bagus kalau begitu. “Maruta, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong.”
“Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di persimpangan ini.”
Oh-oh, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Dalijo harus ganti strategi. “Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala.” Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan.
“Ayo Jo. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIMmu.”
Dengan ketus Dalijo menyerahkan SIM lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya. Sementara Maruta menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat kemudian Maruta mengetuk kaca jendela. Dalijo memandangi wajah Maruta dengan penuh kecewa. Dibukanya kaca jendela itu sedikit. Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata Maruta kembali ke posnya.
Dalijo mengambil surat tilang yang diselipkan Maruta di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Dalijo membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Maruta.

“Halo Pak Boss Dalijo, sahabatku saat sekolah SMA dulu,
Tahukah kamu Dal, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, Ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah.
Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi.
Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk.
Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kali ini. Maafkan aku Dal. Doakan agar permohonan kami terkabulkan. Berhati-hatilah."

MARUTA
Teman SMAmu dulu

Dalijo terhenyak sangat kaget. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Maruta. Namun, Maruta sudah meninggalkan pos jaganya entah kemana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak tentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan.
Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita.
Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati.

Kamis, 29 September 2016

Berkebun dengan Sistem Hidroponik


Ingin Jadi agen Tiket?
KLIK DI SINI 
Berkebun secara hidroponik dapat memberikan beberapa keuntungan. Salah satunya adalah dapat memproduksi tanaman lebih tinggi dibanding media tanah biasa. Tanaman hidroponik juga tidak mudah terserang hama dan penyakit. Dari sisi pertumbuhan, tanaman hidroponik lebih cepat tumbuh. Apabila tanaman mati, dapat diganti dengan tanaman baru dengan mudah.

1. Media Tanam

Berdasarkan media tanamnya, hidroponik dibagi menjadi tiga jenis. Pertama, kultur air. Pada media ini, tanaman ditanamkan di media yang mengandung larutan tertentu. Larutan tersebut mengandung hara makro dan mikro. Dalam proses pertumbuhannya, akar akan menyentuh larutan tersebut. Kedua, kultur agregat. Media yang digunakan dalam jenis ini adalah pasir, kerikil, sekam (padi), dan lain-lain. Sebelum dijadikan media tanam, media tersebut harus disterilkan terlebih dahulu. Ketiga, nutrient film technique. 

JENDELA KESUKSESAN 

Tanaman ditanam di media berupa selokan panjang dan sempit yang terbuat dari bahan lempengan logam tipis tahan karat. Setelah mengaliri media tersebut dengan larutan yang mengandung hara, akan tumbuh film (lapisan tipis) yang menjadi makanan tanaman.Media tanam tanaman hidroponik tidak sulit ditemui. Di toko pertanian sudah banyak yang menyediakan kebutuhan untuk menanam secara hidroponik. Tersedia pula nutrisi siap pakai yang ditujukan untuk berbagai tanaman seperti paprika, tomat, melon, dan mentimun.

2. Bahan-bahan yang Diperlukan

Media tanam pot ukuran besarnya disesuaikan dengan tanaman yang akan dijadikan maskot seperti tanaman sayur terong dan lain sebagainya. Selain itu, dapat juga berupa tanaman tahunan seperti jambu, kedondong, atau bisa juga bunga-bungaan. Sebaiknya, pot yang dipakai adalah pot beritngkat dan dilengkapi juga dengan wadah penampung air di bagian dasarnya.
Bahan pot bisa terbuat dari tanah liat atau dari plastik. Anda bebas memilih salah satunya, sebab keduanya mempunyai kelebihan dan kelemahan. Pot yang terbuat dari tanah liat mempunyai kelebihan mampu menjaga stabilitas temperatur media, tetapi mudah rusak dan juga cepat berlumut. Sementara itu, pot yang terbuat dari plastik lebih awet, tetapi tak dapat melewatkan air dari dinding pot, sehingga stabilitas media menjadi tak stabil.
Seperti yang telah diulas sebelumnya, media tanam untuk sistem bertanam ini di antaranya adalah pasir, batu zeolit, batu apung putih, batu kali, pecahan batu bata, dan kawat kasa nilon. Untuk tetap menjaga sterilitas bahan, semua bahan sebaiknya direbus terlebih dahulu sebelum dijadikan media tanam. Sementara itu, tanamannya dipilih tanaman yang sudah tumbuh dalam polybag serta siap direplanting ke dalam pot.

3. Cara Penanaman

Jika seluruh bahan telah siap, langkah selanjutnya adalah mengambil kawat kasa nilon dan letakkan di bagian dasar pot. Setelah itu, masukkan pecahan batu bata selapis, lalu bagian atasnya diberi batu apung serta batu seolit sampai sepertiga bagian dari pot yang digunakan. Kemudian, ambil tanaman yang siap dipindahkan dari polybag ke dalam pot. Caranya adalah dengan membersihkan akar tanaman yang telah tumbuh pada polybag tersebut, yaitu melarutkan media tanam berupa tanah ke dalam air.
Sesudah akar-akarnya terlihat bersih, coba amati kembali akar tersebut. Jika terdapat akar yang rusak atau terlalu panjang (sesuaikan dengan besar tanaman maskot serta pot), sebaiknya segera dipotong. Sama halnya dengan daun yang jika terlalu rimbun, sebaiknya dikurangi.  Selanjutnya, bibit ditanam di dalam pot yang telah terisi bahan sepertiga bagian dan lakukan kembali penambahan media tanam sampai dua pertiga bagian pot.
Langkah berikutnya yaitu mengisi pot bertingkat dengan nutrisi yang diperlukan. Untuk yang pertama kalinya, tanaman harus ditutupi dengan plastik transparan selama kurang lebih dua minggu dan simpan di tempat yang teduh.

4. Formulasi Kebutuhan Nutrisi

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, cobalah memberikan berbagai jenis pupuk khusus hidroponik dengan formulasi khusus yang sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Pada fase awal pertumbuhan, diperlukan perawatan secara rutin seperti di pagi haru tanaman harus terkena sinar matahari.
Selain itu, diperlukan juga pemupukan secara rutin setiap dua sampai lima hari sekali. Pakai pula pupuk NPK sebanyak satu sendok makan dan larutkan ke dalam sepuluh liter air. Lalu, masukkan larutan pupuk tersebut ke dalam pot dasar dan sesuaikan dengan ketersediaan air di dalam pot.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, dapat juga dilakukan dengan pemberian pupuk tambahan. Pemenuhannya dapat melalui daun seperti disemprot dengan mamigro atau tambahan pupuk mirko dengan aplikasi satu minggu sekali. Sementara itu, untuk kebutuhan nutrisi dalam teknik hidroponik, berikut ini formula yang bisa dilakukan.
Kebutuhan unsur makro bisa dipenuhi dengan 6 gram urea, 9 gram SP36, 5 gram 2K, 5 gram garam inggris (MgS04), dan 7,5 gram kapur (kalsium karbonat). Sementara unsur mirkonya bisa dipenuhi dengan 2,86 gram asam boraks, 0,22 gram asam sulfat, 2.03 gram mangan sulfat, 0.08 gram terusi. 0.02 asam molibdad, serta 7.5 gram Fechelat.
Lalu, cara untuk mengaplikasikannya adalah dengan pemakaian NPK, yaitu seluruh unsur, baik itu makro ataupun mikro dilarutkan ke dalam 10 liter air. Ini adalah salah satu jenis budidaya hidroponik yang bersifat besar-besaran dalam greenhouse.

5. Keuntungan

Untuk keperluan sebagai hiasan, pot serta tanaman akan tetap selalu dalam keadaan bersih sehingga penyimpanan tanaman di dalam ruangan akan bersifat lebih fleksibel. Dengan demikian, mendesain interior ruangan rumah dapat dilakukan lebih leluasa, termasuk ketika menempatkan pot-pot hidroponik. Jika tanaman yang dipakai adalah tanaman bunga, warna untuk bunga tertentu dapat diat
ur sesuai dengan yang diinginkan. Semuanya bergantung pada tingkat keasaman serta basa larutan yang digunakan dalam pelarut nutrisinya.
Pemanfaatan tanaman buah-buahan, misalnya  kedondong Bangkok, akan dapat menghasilkan terciptanya tanaman yang berbuah sepanjang waktu. Caranya yaitu dengan mengatur C/N ratio lewat pemotongan pada cabang, batang, serta daun yang tumbuh secara berlebih. Pemangkasan pun akan menstimulus pembungaan serta pembuahan.

6. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

Meski menanam secara hidroponik memberi keuntungan, ada hal-hal yang harus diperhatikan agar tidak mendatangkan kerugian. Air yang dijadikan sebagai media tanam haruslah berkualitas. Dengan kata lain, air tersebut harus benar-benar bersih dan bebas dari bahan-bahan kimia.
Meski tidak menggunakan banyak pupuk, pemilihan pupuk pun tetap harus diperhatikan. Kandungan hara dalam pupuk harus disesuaikan dengan tanaman yang akan ditanam. Selain itu, pupuk juga harus mempunyai kelarutan 100 %. Serupa dengan tanaman lainnya, tanaman hidroponik tetap memerlukan penyiraman. Ini juga harus diperhatikan.
Bila cuaca sedang mendung atau hujan, kurangi volume dan fekuensi penyiraman karena berpengaruh terhadap pertumbuhan akar. Sebaliknya, bila cuaca panas atau kering, tambah volume penyiraman dan frekuensinya menjadi lebih sering.
Itulah ulasan seputar teknik hidroponik. Semoga bermanfaat!

dari www.nomor1.com

CERMIN KERUKUNAN DARI SEMUT





Sore itu Dalijo sedang istirahat, setelah seharian membantu bapaknya membersihkan rumput di kebun jagungnya. Desiran angin yang sepoi-sepoi menjadikan Dalijo terbawa kantuk. Di sana, di sekitar pepohonan hutan pegunungan itu, kicauan burung liar dan gemericik air sungai gunung menambah indah senja yang cerah. Dan, Dalijo hamper terbawa arus mimpi.
“Aduuuohhhh Biyuunggg…..Bajindul..!”, Menjerit kaget Dalijo yang terlier-lier dengan serangan kantuk dan cumbuan anginsenja yang sepoi itu.
“Ada apa ngger anakku, Dalijo sing bagus dewe?”, Bapaknya beringsut mendekat, mengkuatirkan jeritan anak lelakinya.
“Anu pak, ini lho, semut. Jian.. kurangajar bener, aku lagi ngaso dari bekerja serius ini, lha kok nggigit tanpa permisi. Ya sakite Poll pak..”, Jawab Dalijo sembari celingukan mencari Semit dan kawan-kawannya. Sepertinya Dalijo sadar bahwa semut itu tidak akan pernah senditri, ia akan selalu bersama yang lainya. Sesaat kemudian setelah menemukan Semut buruannya, Dalijo hendak menggebuknya.
“E..ee..Jangan Nak, jangan kau sakiti semut itu. Coba perhatikan, jangan-jangan kamu yang mengganggunya. Ayo,lihat dulu”, Bapaknya mengingatkan sembari mengajaknya menyimak kawanan semut itu.
Kemudian mereka menemukan semut yang banyak, beriringan dalam jumlah yang banyak. Mereka nampak mengangkut sejumlah barang. Mereka rukun dan tertib. Sambil mengikuti rombongan semut itu, mereka asyik dalam alam pikiran masing-masing tentang semut. Dan hingga sampailah di bawah rimbunnya pohon jambu air. Mereka berhenti dan semakin cermat mengamati rombongan semut itu.
“Perhatikan nak, semut itu rukun. Mereka bekerja sama dengan jujur dan terbuka. Lihat, tidak semua bekerja,mada yang hanya hilir mudik. Dan itu,, lihat, ada yang malah menaiki benda yang sedang mereka angkat. Mereka damai dengan semua keberadaannya”, bapak Dalijo memberi petuah dengan semut itu.
“Iya ya pak, mereka tidak bertengkar dan berebut. Coba manusia, jika merasa tidak adil terus ngamuk,mutung. Jika merasa disakiti sedkit saja langsung ngambek dan mutung. Ternyata kita kalah dewasa dengan semut ya pak”, Ungkap Dalijo polos.
“Hushh, jangan gitu, nanti kamu dimarahi yang baca tulisan ini lho, kamu bisa diberi espe, Surat Peringatan!”, Gurau bapaknya.
“Lha saya kan bukan karyawan pete manapun ta pak?”, Jawab Dalijo polos. Mereka bergegas menata alat kerja mereka, senja semakin temaram. Saat yang tepat mengistirahatkan raga.

Dari Semut kita bisa Belajar betapa saling mengerti dan memahami itu indah. Dan manusia justru makluk yang palng sulit mengerti dan memahami satu dengan yang lain. Iri,dengki,cemburu dan dendam  masih setia singgah dalam kehidupannya.
Dan mungkin, ada yang tersenyum atau malah tersinggung dengan tulisan ini.

Salam Hormat dari Dalijo

Rabu, 28 September 2016

Dalijo di Sebuah Pegunungan

Pagi ini, saat hujan membasahi tanah sepanjang waktu,dari malam sampai pagi, Dalijo diajak bapaknya ke sebuah  gunung. Tiba tiba, Dalijo terjatuh, Dia terluka dan berteriak : "AAAhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!." Tetapi Ia sangat kaget mendengar ada suara pantulan dari gunung sebelah."AAhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!."
USAHA MODAL KECIL HASIL MEMUASKAN 
Dengan penuh rasa penasaran, diapun kembali berteriak : "Siapa kamu?" Diapun menerima kembali jawaban yang sama : Siapa kamu?" dan kemudian dia berteriak ke gunung itu: "Saya mengagumimu!" dan suara itupun kembali : "Saya mengagumimu!."
INGIN BUAT WEB?INI JAWABNYA 
Dengan muka marah pada jawaban itu, dia berteriak : "Penakut" Dia masih menerima jawaban yang sama, "Penakut!."
Dalijo menatap Bapaknya dan bertanya : "Bapaaakkk... sebenere apa yang sedang terjadi?" Sembari tersenyum, bapaknya berkata : "Dalijo anakku sing bagus dewe sak, perhatikan." Dan Bapakne Dalijo berteriak : "Kamu Juara." Diapun menerima jawaban yang sama : "Kamu Juara."
Dalijo ini kembali kaget dan tidak mengerti mengapa itu bisa terjadi, kemudian Bapaknya menjelaskan bahwa itulah yang disebut dengan ECHO (Gema suara), tetapi itulah sesungguhnya hidup.
Segalanya akan kembali kepada kita, apa yang kita katakan, apa yang kita lakukan. Hidup kita secara sederhana adalah gambaran dari kelakuan yang kita perbuat.
Jika kamu ingin lebih banyak cinta dalam dunia, maka ciptakanlah Cinta dalam Hatimu.
Jika Kamu ingin lebih berkemampuan dalam timmu, maka tingkatkanlah kemampuanmu.
"Hidup akan memberikan kembali kepadamu, apa yang telah kamu berikan kepadanya. Dalam segala hal."

Dan Dalijo manggut-manggut, entah tahu atau tidak, yang penting manggut-manggut..biar dilihat bapaknya tahu..

Hujan sudah reda, Dalijo segera mencari rumput sedangkan Bapaknya mencangkul tegalan warisan simbah..

Tukang Cukur dan Lelaki Sangar Berhati Lembut



Seorang lelaki bertampang sangar,namun nampaknya hatinya lembut, datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur , berwajah dan bertubuh imut,selalu tersenyum dan sangat ramah,mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat percakapan yang mulai menghangat.
USAHA SAMPINGAN UNTUK ANDA 
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang, " Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si Lelaki sangar berhati lebut.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan.... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit?? Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi."
Si Lelaki Sangar berhati lebut diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si Tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen, yaitu Lelaki Sangar Berhati Lembut itu pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang,berombak kasar mlungker-mlungker-istilah jawa-nya", kotor dan brewok yang tidak dicukur.
Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat, Si Lelaki Sangar Berhati Lembut balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
"Kamu tahu,sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR." 
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Oooo..enggak gitu mas Bro...." elak si Lelaki Bertampang Sangar Berhati Lembut. "Tukang cukur itu tidak ada,sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana", Lanjut Si Sangar Berhati Lembut menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur. "Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.
"Cocok!,Sengtuju Mas Bro...seratus persen.." kata si Lelaki Sangar Berwajah Lembut menyetujui dengan jawaban santai nan penuh nuansa humor. Sementara Si Tukang cukur mulai agak manyun ."Itulah point utama-nya!. Sama dengan TUHAN, TUHAN ITU JUGA ADA !, Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong! Namun tetap berusaha tersenyum,meski senyumnya menjadi seperti orang ngantuk

Salam Damai

FIKSI Di Malam PASKAH