JALANAN BERLIKU |
Kalau disuruh memilih, sepertinya banyak manusia
yang memilih jalan itu luas,mulus dan terang. Hampir jarang yang mau ata
bersedia memilih jalan sempit,terjal,berliku dan sepi. Jalan yang
lebar,luas,lurus dan terang lebih menyenangkan,lebih membuka ruang untuk
bersantai,menikmati suasana dengan lebih santai. Jalan yang luas,lurus,tenang
lebih sedikit tantagannya,mungki hanya keteledoran yang bisa mengancam, berbeda
dengan jalan sempit,berliku dan sepi. Karena di jalan yang sempit,berliku dan
sepi, hampir semua sudut menjadi ancaman itu sendiri. Di jalan ini
ketelitian,konsentrasi,focus,totalitas sangat diperlukan. Sekali lengah,bahaya
akan mengancam dari segala sisi.
JALAN SUKSES |
Namun, apakah hanya ancaman saja yang mendominasi
sebuah jalan sempit,sepi dan berliku?Sepertinya tidak. Di jalan yang
berliku,sempit dan sepi,manusia bisa menikmati setiap jengkal perjalanan
mereka. Di jalan yang sempit,sepi dan berliku,kerena berhati-hati,manusia bisa
memandang semua dengan utuh dan sempurna, di jalan yang sepi,sempit dan
berliku, manusia bisa menajamkan konsentrasi demi keamanan. Di jalan yang
sempit,sepi dan berliku manusia bisa
mengerti makna berhati-hati,mengerti makna ruang,mengerti apa itu tantangan dan
harapan. Dalam keberlikuan sebuah jalan,akan selalu muncul Tanya dan harap
dibalik kuatir dan takut. Di jalan sepi,sempit dan berliku,manusia menjadi tahu
apa itu keberanian,apa itu ketelitian, dan olehnya potensi diri secara total
teruji di sini.
Namun, sayangnya banyak manusia lebih menyukai
jalan lurus,terang dan luas. Jalan yang tidak memrlukan ketelitian dan kejelian
lebih untuk melewatinya. Jalan yang tidak bisa membuat manusia yang
menjalaninya mampu mengembangkan potensi dirinya. Pada jalan sempit,sepi dan
berliku,di situlah wilayah di mana manusia bisa mengerti dirinya secara utuh.
Mengerti apa artinya berhati-hati,apa itu harapan,apa itu tantangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar