Kamis, 23 April 2015

Jalan Hidup Berliku itu Indah..




JALANAN BERLIKU

Kalau disuruh memilih, sepertinya banyak manusia yang memilih jalan itu luas,mulus dan terang. Hampir jarang yang mau ata bersedia memilih jalan sempit,terjal,berliku dan sepi. Jalan yang lebar,luas,lurus dan terang lebih menyenangkan,lebih membuka ruang untuk bersantai,menikmati suasana dengan lebih santai. Jalan yang luas,lurus,tenang lebih sedikit tantagannya,mungki hanya keteledoran yang bisa mengancam, berbeda dengan jalan sempit,berliku dan sepi. Karena di jalan yang sempit,berliku dan sepi, hampir semua sudut menjadi ancaman itu sendiri. Di jalan ini ketelitian,konsentrasi,focus,totalitas sangat diperlukan. Sekali lengah,bahaya akan mengancam dari segala sisi.

JALAN SUKSES


Namun, apakah hanya ancaman saja yang mendominasi sebuah jalan sempit,sepi dan berliku?Sepertinya tidak. Di jalan yang berliku,sempit dan sepi,manusia bisa menikmati setiap jengkal perjalanan mereka. Di jalan yang sempit,sepi dan berliku,kerena berhati-hati,manusia bisa memandang semua dengan utuh dan sempurna, di jalan yang sepi,sempit dan berliku, manusia bisa menajamkan konsentrasi demi keamanan. Di jalan yang sempit,sepi  dan berliku manusia bisa mengerti makna berhati-hati,mengerti makna ruang,mengerti apa itu tantangan dan harapan. Dalam keberlikuan sebuah jalan,akan selalu muncul Tanya dan harap dibalik kuatir dan takut. Di jalan sepi,sempit dan berliku,manusia menjadi tahu apa itu keberanian,apa itu ketelitian, dan olehnya potensi diri secara total teruji di sini.

Namun, sayangnya banyak manusia lebih menyukai jalan lurus,terang dan luas. Jalan yang tidak memrlukan ketelitian dan kejelian lebih untuk melewatinya. Jalan yang tidak bisa membuat manusia yang menjalaninya mampu mengembangkan potensi dirinya. Pada jalan sempit,sepi dan berliku,di situlah wilayah di mana manusia bisa mengerti dirinya secara utuh. Mengerti apa artinya berhati-hati,apa itu harapan,apa itu tantangan.
Maka selamat meniti jalan-jalan sepi da terjal kehidupan ini…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH