Senin, 31 Juli 2017

Cerdas, Cerlang (yang) Pedas

Cerdas, Cerlang (yang) Pedas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kepolosan anak kadang muncul sebagai pemikiran murni tanpa terdistorsi motif menang-kalah sebagaimana kita yang mengaku dewasa.

Sore itu, di ruang konsultasi saya hadir pasangan suami-isteri, Pak Deddy Kartana dan Bu Normalia, orangtua Bagas Dewantara, anak berusia 5 tahun. Mereka meminta konsultasi tentang hasil pemetaan Multiple Intelligences Bagas yang, menurut mereka, sungguh di luar bayangan. Selama ini keduanya menganggap, Bagas rendah pada kecerdasan Logika Matematika, Interpersonal, dan Intrapersonal; padahal data menunjukkan, selain Bagas memadai pada keempat kecerdasan lainnya ?Spasial, Kinestetik, Musik, dan Logika Bahasa? ia justru sangat menonjol pada ketiga kecerdasan.

“Semula kami hampir tak percaya begitu membaca hasil asesmen Bagas. Pasalnya, Bagas kami kenali tak pernah menunjukkan ketertarikan pada dunia angka, tidak terlalu banyak bicara bahkan cenderung pendiam,” tutur Pak Deddy mengawali sesi. “Satu hal yang mungkin lepas dari perhatian kami, Bagas sering menunjukkan keanehan,” lanjut Pak Deddy. Ia terdiam sesaat, terkesan sedang mengingat suatu kejadian dan kebingungan menentukan dari mana ia harus memulai kalimat berikutnya.

“Keanehan? Maksud Pak Deddy?” saya berusaha membantunya merangkai ingatan.

Pak Deddy menatap Bu Normalia, isterinya, seolah meminta ijin menceritakan kejadian yang mereka alami tentang ‘keanehan’ Bagas, anak
... baca selengkapnya di Cerdas, Cerlang (yang) Pedas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sabtu, 29 Juli 2017

Antara Madu dan Kerajaan Surga

Pernahakah saudara mencari, mengupayakan dan mendapatkan madu hutan?Jika menikmati madu hutan entah sebagai obat ataupun pelengkap makanan nampaknya semua yang membaca renungan ini sudah mengalaminya, namun jika untuk proses mendapatkan (bukan membeli) sepertinya jarang sekali.

Untuk mendapatkan madu hutan, apalagi madu hutan di pegunungan keras dan berbatu dan panas, diperlukan proses-proses. Yang pertama adalah mencari. Proses mencari ini membutuhkan perjuangan yang teramat rumit. Mencoba mengamati gerak lebah,mengikuti arah terbangnya kemudian memastikan daerah singgah si lebah. 

Dan jika sudah menemukan tempatnya belum tentu langsung mendapatkan madu tersebut karena mesti ke proses berikutnya. Proses kedua adalah mengambil sarang lebah sebagai tempat madu. Di sinipun diperlukan perjuangan luar biasa, antara tempat yang sulit dan perlawanan koloni lebah. Tempat sarang lebah selalu di tempat yang rumit,sulit dan tersembunyi, kemudian madu yang berkualotas selalu ada dalam koloni lebah yang ganas sengatannya.

Usai proses pengambilan sarang lebahpun belum bisa langsung menikmati madunya karena masih diperlukan proses berikutnya, yaitu menyaring madu dari rumah lebah. Pada proses inipun dibutuhkan kesabaran dan keteltitian serta keberanian. Sabar karena rumah lebah yang bermadu selalu rentan luruh serta teliti karena kalau tidak teliti, bisa jadi akan banyak bercampur kotoran-korotan yang terdapat dalam sarang madu. Jika semua proses sudah dilakukan dan mampu menaklukan semua tantangan, barulah didapatkan madu yang istimewa, yang berkualitas serta yang bisa bertahan lama.

Demikia juga tentang Kerajaan Surga menurut versi Matius, khususnya dalam 13. Kerajaan Surga  itu terkadang kecil namun berpengaruh luar biasa, seperti madu hutan. Kerajaan Surga itu juga tersembunyi di tempat yang sulit, juga seperti madu hutan dan Kerajaan Surga itu bagaikan obat, yang menyembuhka segala jenis penyakit. 

Seperti madu hutan berkualitas yang proses pengupayaannya sangat rumit dan penuh tantangan, demikian juga hendaknya kita  menyadari bhawa mengupayakan Kerajaan Surga itu selalu butuh perjuangan yang hebat.

Salam Madu dan Kerajaan Surga


Sabtu, 22 Juli 2017

Melihat Buahnya, Bukan Batangnya




“…Biarkan keduanya tumbuh sampai waktu menuai…”. 

Kalimat di atas adalah jawaban Pemilik ladang yang disampaikan kepada para pekerjanya yang mengusulkan agar ilalang yang tumbuh bersama gandung di lading itu dicabut. Dan dialog dalam kalimat itu adalah sebuah perumpamaan yang dipakai Yesus untuk menjelaskan kepada para pendengarNya tentang kerajaan Surga.

Pertanyaannya adalah, mengapa Yesus “membiarkan” ilalang itu tetap tumbuh dan tidak mengijinkan pekerjanya mencabutnya? Jawaban sederhana dari pertanyaan ini adalah supaya batang gandum tidak ikut tercabut dan juga menghindari kesalahan, mencabut batang gandung dan bukannya mencabut batang ilalang. Namun selain dua kemungkinan jawaban di atas, ada satu hal yang menarik untuk dimunculkansebagai alternative jawaban terkait pengapa Ilalng tetap diijinkan “hidup” bersama dengan gandum.

Jawaban itu adalah, agar batang gandum memiliki spirit kompetisi hidup yang kokoh dan supaya melalui buahnyalah prestasi itu nampak. Yesus nampak sekali ingin menyuntikkan spirit “persaingan” kepada para pendengarnya, agar para pendengar sadar bahwa hidup ini adalah perjuangan dan perjuangan selalu berhadapan dengan beraneka macam tantangan. Dengan adanya “ilalang” di sekitar hidupnya, maka gandung terpacu untuk bertahan hidup, terpacu untuk memenangkan persaingan dan akhirnya melalui buahnyalah siapa gandum dan siapa ilalang terlihat.

Di sini vonis-vonis awal tidak diijinkan oleh Yesus. Yesus memberikan kesempatan kepada siapa saja menikmati hidup, hanya diakhir masa kehidupan itulah, hadiah akan membuktikan siapa dirinya yang sebenarnya.

Dari narasi gandum dan ilalang ini, paling tidak kita bisa menarik beberapa pelajaran hidup dalam iman. Jangan cepat menghakimi, jangan manja dengan ingin “hidup sendiri” tanpa tantangan dan juga tunjukanlah buah kehidupan, bukan hanya “pohon” yang sulit dibedakan, antara iallang dan gandum. Melalui renungan ini, paling tidak pembaca semua bisa menilai dirinya sendiri, gandumkah atau ilalangkah? Suka menilai dari pohon saja ataukah sabar menunggu buahnya?
Selamat Hari Minggu

Jumat, 07 Juli 2017

One Day To Remember

One Day To Remember Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pintu ruang musik itu setengah terbuka, dari dalam terdengar sayup-sayup suara biola bernada indah dimainkan, namun beberapa kali berhenti sesaat dan kemudian dimainkan kembali. Kali ketiganya permainan biola itu berhenti, keluarlah sosok wanita bertubuh semampai dengan langkah gontai menyambar sebotol minuman yang terletak di meja samping ruang musik, dia meminumnya seteguk demi seteguk dan memastikan minuman itu berhasil melepas dahaganya, kemudian dia kembali ke ruangan itu.
“Cukup untuk hari ini Quinn, permainanmu sudah lumayan” kata seorang wanita yang sedari tadi dengan setia mendengarkan permainan biola Quinn.
“Tapi… Dunia Internasional tidak menerima kata “Lumayan” Quinn, berlatihlah lebih keras! kelak kau akan berhasil seperti orangtuamu.” tambahnya sambil melangkah keluar meninggalkan ruangan itu dan berbalik sebentar menghadap Quinn “Berlatihlah sampai semua sempurna Quinn! SEMPURNA!” untuk kali ini ia benar-benar telah pergi dari ruangan itu.

“SEMPURNA” hanya kata itu yang menemani kesendirian Quinn saat ini, dan kesendirian itu segera terpecah saat handphone Quinn berdering, “Halo ma, iya Quinn masih di tempat latihan habis gini juga mau pulang kok ma”, dari seberang telepon terdengar suara mama Quinn “Ya sudah kalau begitu, mama tunggu di rumah ya” maka saat p
... baca selengkapnya di One Day To Remember Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1