Senin, 27 April 2015

Hati-Hatilah dengan Hidup Anda

Gabah dan Tampir
Dua benda ini sangat akrab bagi masyarakat pedesaan, utamanya yang berprofesi sebagai petani. Bagi petani, gabah adalah barang atau benda yang sangat didambakan,sangat diharapkan kehadirannya dalam musim tertentu setelah sekian waktu ditanam dan dipelihara dengan sangat cermat. Hampir tiga bulan lebih, Petani menunggu sembari menjaga dan merawat tanaman padi demi hadirnya Sang Pujaan dan Dambaan hidup Gabah. Namun waktu menuai gabah inipun sering harus menghadapi sebuah realita, bahwa gabah yang ada dijung pohon padi itu semua berisi dan baik, adakalanya tidak berisi dan berisi namun tidak baik. Nachhh… dalam kondisi yang demikian, Petani tidak mungkin memilah gabah-gabah yang jumlahnya ribuan atau malah jutaan itu satu persatu. Maka, ide kreatif muncul,dibuatnyalah sebuah alat yang bahan dasarnya dari bamboo. Didesain sedemikian rupa dan rapi sehingga terbentuklah alat yang mengandung nilai seni yang luar biasa, dialah Tampir.
Tampir bentuknya sederhana, biasanya berbentuk lingkaran. Semua sisinya ada pengikat yang dalam bahasa jawa dinamakan gapit,tujuannya untuk menguatkan satuan anyaman bambu itu. Tampir berfungsi untuk banyak hal,bisa untuk tempat menjemur sisa nasi,menampung bahan-bahan rumah tangga, menampung bumbu-bumbu dan masih banyak lagi, namun di saat usai musim panen padi tiba, tampir punya aktifitas lembur, yaitu menjadi alat penampi gabah. Tujuannya untuk memisahkan dari yang berisi dan baik dengan yang tidak baik dan berisi tidak baik. Yang baik akan dimasukkan ke lumbung sementara yang tidak baik akan dibuang ke perapian terdekat.
Pelajaran Yesus untuk orang banyak di Matius 25 ayat 31-46 berkisah tentang keadaan manusia di akhir jaman. Bahwa akan ditampi untuk memilah dan memilih dari yang baik dan berisi dengan yang tidak baik dan tidak berisi. Yang akan dipilah dan dipilih dalam perumpamaan yesus itu sejatinya adalah kita. Maka sebaiknya  kita sekarang ini mulai merawat dan berjuang menjadi “beras yang berisi dan baik” dengan segala macam upaya. Waktu masih longgar dan kesempatan masih terbuka sangat lebar, maka marilah kita berupaya mengisi kehidupan kita dengan baik dan benar, supaya nanti kita menjadi beras-beras yang berisi penuh dan akan dimasukkan ke dalam lumbung abadi milik Sang empunya Kehidupan.
Salam..cinta untuk alam SEMESTA
http://www.cintasemesta.org/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH