Senin, 30 Januari 2017

Penyesalan Terdalam

Penyesalan Terdalam Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sinopsis..
Menceritakan tentang kesetiaan seorang lelaki yang bernama kelvin menunggu cinta dari seorang gadis yang bernama stevy, setelah 5 tahun sabar terus menunggu akhirnya kelvinpun mendapatkan cinta stevy, namun takdir berkata lain, di saat mereka telah menentukan tanggal pernikahan kelvin meninggal karena penyakit gagal jantung.

* terlihat seorang gadis yang bernama stevy hendak berangkat kerja menunggu angkot di pinggir jalan, selang beberapa menit datanglah seorang lelaki dengan mengendarai sepeda motor yang tiba-tiba berhenti di depan gadis itu, rupanya gadis itu telah mengenali pengendara motor itu yang ternyata kelvin, lalu gadis itupun pergi meninggalkannya, namun lelaki itu terus mengejarnya, hingga akhirnya gadis itu berhenti dan menatap dengan tajam, ke arah lelaki itu,

“mau apa sih kamu..?” Kata gadis itu.
Dengan tersenyum lelaki itu menjawab “mau ngajak kamu bareng berangkat kerja..” “ga perlu, aku bisa sendiri”. Ucap stevy.. “tapi aku tidak bisa sendiri”. Jawab kelvi
... baca selengkapnya di Penyesalan Terdalam Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu, 29 Januari 2017

HUJAN, PEREMPUAN DAN MALAM



Hujan menjadi hidangan sempurna di ujung Januari 2017, sekaligus di sekitaran tahun baru Cina. Sepanjang hari hujan seolah enggan mengakhiri tugasnya. Dan hujan selalu mengahdirkan dingin, apalagi saat malam. Kabut dan tanah basah menjadi kesatuan yang sulit dipisahkan.
Dalam dingin malam dan kabut yang semakin kuat membungkus semesta, jika diminta memilih, pastilah banyak orang memilih untuk diam di rumah dan menarik selimut, tidur dalam kehangatan.. Apalagi untuk pasangan muda dan pengantin baru..haha..pastil lebih suka di dalam rumah… Namun tidak semua mesti bisa menentukan pilihannya sendiri. Ada yang mesti menerjang dingin dan melawan kantuk serta letih demi sebuah harapan. Dan mala mini, aku melihat sesosok perempuan menyibak malam, menggunakan pakaian seragam sebuah perusahaan tekstil di sekitar Kabupaten Semarang. Perempuan itu mesti masuk malam dalam pekerjaannya.

Bagi perempuan itu, malam dan siang seolah tidak ada batasan yang jelas, karena pekerjaannya menuntut siap bekerja di segala jam, meski sudah dibagi menjadi tiga bagian shift. Malam yang dinginpun bukan persoalan yang berat, meski bagi sebagian orang yang hanya melihat dan belum mengalami, sepertinya sebuah pekerjaan yang teramat berat.

Dari perbincangan sesaat, sebelum mobil jemputan mengantarkannya ke tempatnya bekerja, saya bisa mendapatkan banyak pelajaran kehiudpan berharga dan penting. Hidup adalah pilihan dan pilihan selalu ada konsekwensi logisnya. Memilih bekerja di pabrik, harus siap dengan segala resiko,  dan bagi perempuan itu, semua pekerjaan adalah resiko. Awal dia bekerja seolah terasa teramat berat, namun seiring waktu, semua mudah dan biasa karena sudah beradaptasi. Intinya, tidak ada pekerjaan yang enak dan mudah, semua ada dua sisinya, mudah dan sulit.
Sesaat kemudian mobil jemputan datang dan membawa perempuan yang mesti menjalankan tanggungjawab pekerjaannya. Suara mobil hilang ditelan deru malam, dan aku kembali menikmati dingin dan rintik hujan. Manusia memang mesti memilih, tidak seperti hujan yang nampaknya tidak bisa memilih.
Selamat Memilih Pilihan Kehidupan

Kamis, 26 Januari 2017

SIIAAP

SIIAAP Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Belum lama ini saya diundang ke Dumai oleh Pertamina. Ada pertemuan reguler terkait target dan strategi pencapaiannya yang perlu disampaikan manajemen kepada jajaran pekerja. Tantangan kerja di lingkungan Pertamina memang bukan main. Banyak sekali variabel yang memengaruhi kinerja akhir dan tidak semuanya berada dalam kontrol langsung manajemen. Faktor politis dan kondisi sosial masyarakat terkait isu bahan bakar minyak bisa memaksa manajemen mengubah berbagai hal yang semula sudah dipersiapkan. Suasana yang nampak dan terasa, tidaklah menggembirakan. Tiga ratusan audiens yang memenuhi ruangan terlihat memang butuh penyegaran. Mereka orang-orang yang berpengalaman dan kompeten dalam bidang masing-masing. Namun tuntutan kinerja yang diharapkan memang bukan soal gampang. Tidak hanya perlu komitmen total, tetapi juga suntikan antusiasme. Bagaimana pun, kerja seharusnya juga menimbulkan gairah dan kegembiraan, bukan?

“Menurut Bapak bagaimana seorang pekerja dapat membuat dirinya pantas diandalkan dalam berbagai situasi kerja yang menantang seperti yang kami hadapi?” tanya seorang peserta dalam sesi dialog. Ia ingin menjadi pekerja yang memegang prinsip, yang tidak diombang-ambingkan oleh situasi dan kondisi yang berubah-ubah. Ia ingin menjadi pekerja yang dewasa, yang mampu memotivasi diri sendiri tanpa harus sering ikut seminar motivasi.

Pertanyaan itu mengingatkan saya pada nasihat direktur perusahaan tempat saya pernah bekerja 24 tahun silam.
... baca selengkapnya di SIIAAP Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

SUATU KETIKA DI KIOS ANGKRINGAN



“Mas, sebentar saya tukarkan uang ke warung sebelah”, Jawab seorang bapak setengah baya, seorang penjual warung angkringan (atau juga dikenal dengan HIK di Solo dan kucingan di sekitar Salatiga). Kemudian bergegas meninggalkan kiosnya, menuju warung sebelah. Saya ditinggalkan sendirian karena memang sedang belum ada pembeli yang lain.  Bapak pemillik kios itu begitu bertanggungjawab atas uang kembalian yang mesti dikembalikan, meskipun jumlahnya tidaklah seberapa. 
 
“Ini soal kepercayaan pelanggan dan juga tanggung jawab saya mas”, Begitu jawaban bapak itu sekembalinya dari warung menukarkan uang. Kemudian dengan santai dan penuh senyum keramahan –meski dalam temaram lampu 5 watt- bapak itu memberikan uang kembalian kepada saya. Saya menerima dengan tersenyum pula. 

Dari bapak pemilik kios angkringan,seorang yang sederhana, aku bisa belajar banyak nilai kehidupan. Belajar apa itu tanggungjawab,apa itu kepercayaan,apa itu kesetiaan dan apa itu menjaga kepercayaan. Demi mencari uang kembalian yang nilai nominalnya tidaklah seberapa, dan bahkan saat saya katakana tidak usah dikembalikan, namaun bapak pemilik kios angkringan itu tetap berjuang mengembalikan sesuatu yang bukan haknya.

“Apa yang saya dapatkan buka dari keringat saya, sering secepat kilat melnguap pergi mas. Karena itu bukan hak saya,itu adalah hak pembeli. Maka saya mesti mengembalikannya. Saya juga tidak akan menggantikannya dengan dagangan saya semisal uang kembalian itu hanya cukup untuk harga satu gorengan,karena itu bukan kebutuhan pelanggan saya.. kalau saya berikan bukan uang kembalian,namun dagangan saya, itu artinya saya memaksa menjual apa yang tidak dibutuhkan pembeli”, Dengan lugas namun santun dan penuh nuansa persaudaraan, bapak penjual angkringan itu memberikan konsep hidupnya sebagai penjual angkringan.

Kesetiaan bapak penjual angkringan ini juga sangat luat biasa, selain juga kepercayaan kepada pembeli. Membiarkan dagangannya ditinggal demi mencari uang kembalian, adalah cermin keyakiannya bahwa pembelinya tidak akan berbuat nakal. Akh..aku jadi teringat, saat sekolah baik SMP maupun SMA, selalu berbuat nakal saat jajan dikantin dan pertemuanku dengan bapak penjual angkringan malam itu seolah menamparku dengan sederhana..

Salam angkringan..

Selasa, 24 Januari 2017

SPIRITUALITAS PULANG



Sepanjang hari ini hujan setia menyapa, dan saat sore, sisa-sisa hujan masih terlihat dengan jelas. Selokan masih terairi air keruh, daun-daun masih basah. Kabut mulai turun, menyelimuti dedaunan, yang juga masih basah.
Nadi kehidupan kampung ikut dingin, sedingin puncak musim hujan di wilayah tropis. Beberapa petani nampak mulai mennggalkan sawahnya,beberapa diantara mereka sudha menggunakan kendaraan bermotor untuk pergi dan pulang dari sawah. Memang kemajuan menyentuh seluruh sendi kehidupan.

Beberapa rumah sudah mulai menyalakan lampu penerangan, mungkin karena kabut dan sisa hujan menjadikan gelap lebih terasa, meski senja belum begitu tua. Dari sebuah sudut rumah, di ujung pertigaan jalan kampung, nampak seorang ibu, sedang membuka sebuah kandang. Kandang untuk ayam peliharaan mereka. Ibu itu hendak memanggil dan mempersilakan ayam-ayamnya pulang. 

Seharian ayam-ayam itu dibiarkan berkelaiaran mencari makan dan juga bersosialisasi sesame ayam. Dan senja atau sora adalah saat pulang. Biasanya, pagi dilepas dari kandang setelah terlebih dahulu diberi makan oleh ibu pemilik itu. Namun sora, biasanya tidak, karena mungkin ayam-ayam itu sudah kenyang.
Saya tertarik untuk memotret “Pulangnya” ayam di sore hari. Pulang berarti kembali menuju tempat awal berada. Pulang berarti kembali ke tempat yang dirasakan paling aman dan nyaman untuk menikmati kehidupan. Dan ayam-ayam itu sepertinya sudah sangat paham, jika senja adalah waktu untuk pulang, untuk kembali. Seharian cukup untuk  bermain, bekerja,berekspresi dan juga untuk mencari sesuatu. Ketika tiba saatnya, maka pulang adalah pilihan terbaik.

Mungkin saja sewaktu siang,selama beraktifitas, ayam-ayam itu ada yang bertengkar, berkelahi,bermusuhan,menghadapi ancaman dan juga terpeleset dan jatuh. Namun saat senja, saatnya untuk pulang. Ayam bisa memahami ruang dan batasan-batasan hidupnya. Ayam sadar, meski masih lapar dan masih banyak makanan, namun gelap malam dan terang lampu listrik tidak bisa menolongnya melihat realita dis ekitarnya, maka jalan terbaik adalah pulang, kembali. Pulang untuk memulihkan tenaga, mengembalikan energi yang telah terpakai.

Terkadang, manusia tidak bisa lebih bijaksana dari ayam dan kehidupannya. Kadang manusia gagal mengelola waktu dengan baik dan tepat. Kadang manusia gagal untuk menyadari bahwa saatnya untuk pulang, untuk kembali,untuk menyerahkan waktunya kepada yang lain. Manusia terlalu serakah dengan segalanya, juga serakah terhadap waktu. Dan sering pula manusia tidak memanfaatkan waktu untuk sesuatu yang baik, malah menggunakan waktu untuk merusak dan menghancurkan. Jika demikian yang terjadi, maka pulanglah, kembalilah kepada kehidupan yang membuat tenteram dan damai.

Belajarlah dari ayam..yang selalu pulang saat senja tiba..