Rabu, 29 April 2015

Saat Kegelapan itu Dirindukan


KETIKA MATI LAMPU
Terang benderang. Itulah keadaan yang ada di mana kita hidup sekarang ini. Seolah siang dan malam itu tidak ada batasnya. Memang,terangnya sinar matahari dengan lampu,seberapapun terangnya, pasti akan berbeda. Namun tetap saja, siang dan malam seolah sudah membaur menjadi satu dan dengan demikian, narasi Penciptaan yang membedakan malam dan siang bisa dimaknai berbeda (meskipun sekarang sudah paham bahwa kisah penciptaan itu berangkat dan terbungkus dalam tradisi komunitas yang ada di sekitar wilayah tropis atau sub tropis). Malam dan siang ternyata bukan lagi masalah terang dan gelap.
Kegelapan seolah barang langka yang sulit ditemui di jaman sekarang ini. Karena ketakutan menghadapi gelap maka manusia berusaha membendungnya dengan berbagai macam cara yang kemudian dimanfaatkan oleh ahli dagang yang memproduksi lampu emergency. Ituah siklus kehidupan dunia ini. Refleksi malam ini tidak hendak berkisah tentang masalah lampu emergensy, namun hendak berkisah atau hendak berbagi narasi saat listrik tidak menyala di suatu saat,dan itu  adalah malam. Saat mati lampu,semua panik,semua gelisah. Tidak muda tidak tua, tidak laki-laki tidak perempuan. Semua panik dan seolah dunia berakhir saat lampu itu mati. Gelap dan gelap. Semua saling bertubrukan,saling berteriak. Belum lagi kalau mati lampunyasat malam dan hujan, bisa dibayangkan betapa paniknya.
Pada saat-saat seperti itu,terang seolah surga bagi manusia. Pada sat seperti itu manusia baru bia menghargai betapa sekerdip apapun nyala lilin, itu sangat bermakna untuk mereka yang sedang terpenjara kegelapan. Terang itu kebutuhan pokok manusia, karena ternyata manusia itu takut akan kegelapan. Oleh karena itulah, setiap agama dalam formulasi doa-doanya sellau minta jalan yang terang. Yang kemudian menjadi ujung permenungan ini adalah, apakah semua manusia siap untuk menjadi terang bagi sesama ciptaan yang lain?Ataukah malah senang dengan kegelapan demi memuluskan hasrat manusiawinya?
Saat mati lampu, saat itulah sejatinya manusia diajak untuk lebih mengerti akan hidup ini, betapa gelap itu sangat  tidak membuat manusia berbahagia, maka saatnya semua memperjuangkan terang secara bersama-sama.
Salam
Saya harus segera lanjut nulis, soalnya lampunya sudah nyala..trims..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH