Rabu, 08 April 2015

Isyarat Burung Prenjak

BAHASA BURUNG
Burung Prenjak,bentuknya kecil namun lincah. Ia adalah spesies yang unik,hanya mau hidup berdekatan dengan manusia. Maka amat jarang bisa menemukan jenis burung ini di hutan-hutan  belantara dan yang masih perawan serta lebat pepohonannya. Burung ini suka bermain-main pada dahan-dahan pepohonan yang ada di sekitar pekarangan rumah. Membuat sarangnya pada daun-daun agak lebar kemudian dikaitkan dengan air liurnya,bersama beberapa jerammi lembut. Sangat rapi dan selalu ditempat tersembunyi.
Oleh orang Jawa,burung ini selain sebagai bagian dari isi semesta juga dijadikan sahabat kehidupan. Burung prenjak ini seolah sebagai “Pemberi Kabar” atau pertanda akan adanya tamu yang akan berkunjung ke rumah. Biasanya, jikalau burung prenjak ini bersuara dengan amat riang dan nyaring, orang tua jawa akan berkomentar, "Wah, bakal ada tamu datang…”. Memang perihal ini tidak bisa dibuktikan secara ilmiah,namun pengalaman empiris telah menuntun mereka untuk mengerti. Pengalaman inilah yang membuat para sesepuh Jawa membuat ilmu titen dan menyimpulkan bahwa suara burung prenjak adalah pertanda akan hadirnya tamu pada rumah di mana burung itu berada paling dekat.
Memang belum ada riset yang dipublikasikan terkait masalah ini. Mungkin saja burung prenjak yang suka hidup berkoloni,satu  koloni ada sekitar 5 sampai 6 ekor, merasa bahwa “aroma” kehadiran makhluk lain bisa mengganggu komunitas mereka. Ketajaman penginderaan mereka,terutama pembauan mereka menjadikan mereka merasakan aka nada gangguan terhadap komunitas mereka. Jadi,bunyi yang ia kumandangkan dan kemudian ditanggapi rekan-rekan mereka itu sebagai sebuah isyarat bahwa akan ada ancaman yang datang. Jadi bukan bahasa sukacita sebenarnya, melainkan “Sirine” bahaya sedang mereka nyalakan agar komunitas mereka berjaga dan berhati hati.
Pada beberapa keadaan, semestinya manusia bisa belajar dari komunitas burung prenjak ini. Kesatuan hidup,kebersamaan,kepedulian dan keamanan bersama. Ada bahaya saling berkabar untuk kemudian berjaga bersama. Saling berbagi informasi bersama. Sayangnya, manusia telah dicengkeram oleh rasa serakah, sehingga semua akan dikuasai,termasuk burung kecil nan lucu bernama Prenjak ini. Maka saat ini, sangatlah sulit menemukan burung ini bebas berkeliaran di sekitar rumah kita,mungkin ada namun tidak berkeliaran,melainkan dalam sangkar-sangkar indah. Burung Prenjak itu kini hampir punah, mungkin suatu saat nanti, anak cucu kita hanya akan dari buku sejarah tahu bahwa di sekitar rumah mereka, dahulu banyak beterbangan burung-burung Prenjak yang bisa dijadikan alarm akan hadirnya tamu pada keluarga itu.
suatu pagi saat mendengar kicauan dari "sisa-sisa" prenjak....

1 komentar:

FIKSI Di Malam PASKAH