Sabtu, 04 April 2015

Derita Sang Budak


Nasib Sang Budak
NASIB KERBAU SANG PEMBAJAK
Sore setelah usai menyiapkan lahan yang akan dibajak esok hari, seorang petani berbegas menuju sebuah kois. Kios itu bukanlah kios seperti umumnya kios-kios yang lain. Kios itu menjual rumput untuk makanan ternak. Si Petani membeli tiga ikat rumput yang masih hijau. Saat ditanyai mengapa membeli rumput sebanyak itu,dengan enteng ia menjawab bahwa itu untuk kerbau-kerbaunya yang besok akan diajak memulai menggarap sawah, dan tugas kerbau adalah untuk membajak seluruh area sawah milik Pak Tani.
Esok harinya,pagi-pagi benar,pak Tani itu membawa kerbau-kerbaunya ke sawah setelah usai dibri makan seperlunya,hanya satu ikat untuk dua ekor kerbau. Dengan langkah santai dua ekor kerbau itu berjalan di depan Pak Tani. Mereka menuju sawah untuk bekerja. Pak Tani mengarahkan kerbau-kerbau itu sementara kerbau-kerbau itu menarik bajak di tengah lumpur yang dalam. Terengah-engah dan Nampak letih mta kedua kerbau itu. Sementara Pak Tani sepertiberingas berupaya agar pasangan kerbau itu cepat membajaknya. Terkadang cambuk di tangan pak tTani menerjang punggung Kerbau-kerbau itu saat terlihat lambat berjalan. Si Kerbau hanya diam,hanya manut dengan berusaha sepuasnya. Mau makan rumput di sekitar pematang sawah tidak bisa, karena mulutnya sudah disumpal dengan alat yang namanya brongsong. Mau berhenti sejenak,cambuk sudah siap menerjang punggungnya yang sedari pagi sudah berulangkali dihantam cambuk Pak Tani.
Sewaktu istirahat,Pak Tani menuju ke ujung pematang, minum kopi,makan makanan kecil dan merokok dengan nikmatnya. Sementara si Kerbau-kerbau itu, meski istirahat tetap dibiarkan  berdiri di bawahttp://www.cintasemesta.org/view/view.php?read=Nasib-Sang-Budak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH