Kamis, 16 April 2015

Mencoba Mendalami Lebih dalam...

Mendalami Kedalaman
“Mana yang lebih berat, satu kilogram batu ataukah satu kilogram kapas?”
Jika kita ditanya pertanyaan semacam itu, secara sepintas biasanya kita akan menjawab “satu kilogram batu”. Namun jika kita dalami masalahnya, kita ketahui konteksnya, tentu kita akan berpikir bahwa batu dan kapas beratnya sama-sama satu kilogram.
Apa yang menjadi masalah dalam pertanyaan itu? Masalahnya adalah persepsi/prapaham kita akan suatu keadaan. Kita selalu menganggap bahwa batu lebih berat dan kokoh jika dibandingkan dengan kapas-mungkin karena itulah permainan “suit” (yang biasa disebut batu, gunting, kertas) yang menjadi penghancur adalah batu. Hal itu membuat kita lupa dengan konteks yang diberikan, bahwa keduanya sama-sama satu kilogram beratnya-itu juga membuat kita lupa bahwa dalam adu “suit” batu kalah dengan kertas. Pertanyaan semacam itu adalah pertanyaan yang menjebak, pertanyaan yang memainkan persepsi kita akan suatu hal.
===
Kita seringkali terlena pada satu masalah namun tak tahu (atau tak mencoba untuk tahu) bagaimana jalan keluarnya. Menghadapi masalah bagaikan kita ada dalam sebuah lorong, dimana ujung lorongnya adalah sebuah pintu besar, namun yang menghalangi kita untuk mencapai pintu itu adalah kabut pekat bernama kabut keengganan, keengganan kita untuk mencapai jalan keluar (pintu) di ujung lorong itu.
Namun ternyata meskipun sudah kita atasi kabut keengganan itu dengan sebuah niat yang kuat, kita masih mengalami satu kesulitan lagi, yaitu menemukan kuncinya. Kunci dari sebuah masalah sebenarnya sederhana saja, yaitu melihat akar permasalahan dan memecahkan akar permasalahannya.
Melihat akar permasalahan bukanlah sebuah hal yang.....selengkapnya di...
www.cintasemesta.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH