Helm, benda
yang sederhana. Dia tidak mahal,meski juga tidak begitu murah, artinya ada yang
berharga sangat mahal, namun ada yang berharga murah, sehingga terjangkau
segala usia. Dia dicipta sebagai sebuah kelengkapan, tepatnya kelengkapan demi
keamanan dan kenyamanan bagi siapa saja yang mengendarai kendaraan bermotor
dengan roda dua.
Karena dirasa
sebagai sebuah kebutuhan pokok bagi pengendara sepeda motor beroda dua, maka
oleh Negara sebagai penyelenggara hidup bersama dalam rebuah territorial tertentu, mewajibkan semua pengendara
kendaraan bermotor dengan dua roda, harus memakai benda ini, memakai Helm. Demi
mendisiplinkan, maka dibuat peringatan dan hukuman jika terjadi pelanggaran. Meski
ada hukuman, namun inti utama penggunaan Helm adalah demi keselamatan
pengendara selama berkendara.
Negara,
melalui pemerintah telah menetapkan perangkat pengawas berlaluntas bernama
polisi. Perangkat inilah yang bertugas menata dan mengatur ketertiban
berkendara, maka jika ada yang melanggar,perlu diberi peringatan. Jika pelanggarannya
berulang-ulang, maka perlu diberi hukuman,demi tegaknya hokum atau pranata social dan juga demi
kenyamana dan keselamatan berkendara.
Namun, meski
semua telah diatur sedemikian bagus dan rapi, jika manusia sebagai “yang diatur
dan dijaga “ keselamatannya, tidak menghargainya, maka semua akan menjadi
kacau. Banyak pengendara kendaraan bermotor roda dua yang tidak atau enggan
menggunakan helm, dan alasan yang disampaikan sungguh sangat lucu. TIDAK ADA
POLISI.
Sungguh ironis,
Helm yang tujuan pemakaiannya demi keselamatan dan kenyamanan berkendara,
ternyata maknanya telah dikerdilkan
sedemikian kerdil. Dan itu terjadi secara massif dan terstruktur. Sunggu memprihatinkan.
Dari helm
dan penggunanya, kita bisa melihat wajah asli negeri ini. Bahwa ketertiban,ketaatan,
keselamatan ternyata belum menjadi kebutuhan diri dan bersama. Dari helm ini
juga kita bisa mengukur seberapa kualitas manusia Indonesia, bahwa, dalam
darahnya belum mengalir jiwa kesetiaan,ketaatan,ketertiban yang justru sangat
dibutuhkan demi hidup bersaman yang aman dan nyaman.
Helm..helm,
darimupun aku bisa melihat wajah negeriku ini….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar