Senin, 21 November 2016

KOMPLEKS PEMAKAMAN DAN SIFAT MANUSIA



Tengah malam sudah terlewati beberapa saat yang lalu. Gelap begitu kuat mencengkeram,berpadu dengan dingin dan sepi. Begitu senyap,sampai desah nafas kalajengkingpun bisa tertdengar. Di atas, rembulan akhir bulan bergerak malas menyusuri malam,meski dia tetap setia menjalankan tugasnya. Suara lolongan anjing di ujung kampung menepis kesunyian,sedangkan tangis burung hantu mengiringi lolongan anjing itu.
Di jalan setapak itu, sengaja aku melewatinya. Kebiasaanku,di waktu-waktu tertentu aku menikmati suasana hening yang penuh kedamaian,meski bagi sementara orang,keheningan seolah berkawan dengan hantu. Langkahku tetap menyusuri gelap dan jalanan setapak itu. Di ujung desa,nun di barat laut kampung kami, kerlip lampu neon 5 watt masih bisa mencium dan menggapai  retina mataku, sangat redup. Namun meski sangat redut, nyalanya tetaplah mampu memberi petunjuk kepada siapapun bahwa di sana,ada kehdupan.

Langkah kakiku menuntunku sampai pada sebuah kuburan kampung kami. Kuburan desa,sepi, serta gelap menjadi ornament abadinya,sehingga masih bisa menyisakan rasa gentar bagi siapapun yang mendekat,bahkan untuk sekedar menoleh padanya. Kuamati letak kompleks pemakaman di kampung kami. Keingat diantara gundukan tanah dan nisan itu, bapak dan simbokku,jasadnya beristirahat selamanya di sana. Kuingat saat saat indah ketika kami hidup bersama. Akhh…kerinduan ini tak akan mungkin terobati.

Kompleks pemakaman itu,terlihat remang gelap dari posisiku berdiri. Sekitar 50an meter. Suasana kembali senyap, bahkan desiran angin pagi,yang tadi sempat menghampiriku, hilang pergi entah ke mana. Sosok-sosok hitam besar itu adalah pepohonan di kompleks kuburan,hitam menyeramkan,meski saat siang hijau mempesona. Terkadang waktu dan suasana bisa merubah obyek, dan juga merubah sikap berelasi. Persis seperti manusia, saat butuh,baik tiada terkira, namun saat sudah mendapatkan,lupa segalanya..seperti para politisi di sebuah negeri, yang namanya, kalau tidak salah Indonesia. Semua bersikap seperti itu..

Pagi ini, dari kompleks pemakaman, aku bisa menemukan sebuah sisi lain kehidupan ini. Bahwa suasana atau kondisi bisa mengubah pandangan. Pepohonan yang hijau menyenangkan saat siang dan  terang bisa berubah hitam menyeramkan saat suasana malam dan gelap. Begitu juga kompleks pemakaman itu, saat siang dan suasana terang, tidak begitu menyeramkan,namun saat malam dan gelap,sungguh sangat menyeramkan. Manusiapun spertinya hampir sama dengan kompleks pemakaman itu, saat hati dan pikirannya terang dan keserakahan serta ambisi tidak berkunjung padanya, manusia bisa terlihat ramah dan menyenangkan. Namun saat suasana gelap dan penuh ambisi, yang akan nampak adalah perilaku yang sangar,kasar,serakah dan menjijikan..

Akh..kompleks pemakaman, terima kasih untuk kuliahmu pagi ini..

Aku mesti kembali..karena panggilan kehidupan sudah menungguku...juga dengan tiga bocah dan ibunya,...untuk berkarya bersama mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH