Selasa, 22 November 2016

KEKUATAN RELASI



“Pak, kenapa lampu neon itu kalau sekali diceklekin, bisa nyala atau mati?”, Itulah pertanyaan awal hari ini oleh putri keduaku. Sebuah pertanyaan sederhana namun jka di dalami penuh makna.
“Iya, kan Antara lampu dan ceklekan (saklar) itu ada kabelnya. Dari kabel itu ada daya listrik, sehingga saat terjadi hubungan, dan hubungan itu pas, atau tepat, lampu itu bisa menyala”, Aku mencoba memberi jawaban, sesederhana mungkin, menyesuaikan alam piker anakku yang masih berusia 4,5 tahun. Anak kecil itu kulihat manggut-manggut, tersenyum, entah mengerti atau tidak.

Pagi ini aku diajak untuk merefleksikan sebuah relasi yang bisa memberi arti,oleh anakku yang masih berusia 4,5 tahun. Antara saklar,kabel,lampu dan daya listrik atau ars listrik. Jika relasi mereka tepat, Antara negative dan positif, ada sumber atau daya listrik dan juga dalam suasana gelap, maka perpaduan relasi diantara mereka sungguh sangat menakjubkan. Sekali pencet maka akan menyala dan memberi terang yang sangat berarti. 

Namun semua akan berbeda jika keadaannya berbeda. Jika salah menyambungkan,negative bertemu negative,positif bertemu positif, tidak aka nada lampu yang menyala. Keadaan akan parah jika terjadi kesalahan sambungan,konsleting, bisa terjadi kebakaran hebat. Dan dari kebakaran ini,bisa merusak apa saja.
Relasi antar manusia juga bisa seperti Antara lampu,kabel dan arus listrik. Jika sesuai dan dalam posisi yang tepat maka akan menghasilkan sesuatu yang sangat baik dan menyenangkan, namun jika tidak tepat, maka bisa merusak dan menghancurkan. Jika Antara saklar, lampu dan kabel itu kemudian menghasilkan nyala yang benerang dari lampu, karena ada “ruh” yang memberi kekuatan bernama arus listrik atau daya listrik, maka relasi manusia, seharusnya juga ada kekuatan yang memberinya daya. Kekuatan itu adalah CINTA. Relasi yang berdasarkan kekuatan cinta, akan menghasilkan cahaya kehidupan yang berguna.
Dari lampu dan saklar listrik di pagi ini, dari sebuah pertanyaan sederhana anak 4,5 tahun, aku bisa memetik sebuah pelajaran berharga untuk hidup dan kehidupan. Maka ini aku tulis,supaya jika ada yang membacanya, juga bisa merasakan sesuatu yang berbeda. Namun jikapun tidak menemukan sesuatu dari tulisan ini, ya silakan saja. Semua bergantung dari cara kita memaknai perjumpaan. Tidak ada paksa memaksa di sini, tidak seperti saudara-saudara yang suka berpakaian seragam di tipi-tipi itu, yang hobynya maksa-maksa...

Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH