Sungguh aku kasihan kepadamu saudaraku, kasihan kerena
engkau gagal menggunakan pikiran dan rasa serta nuranimu dalam bertindak. Saudaraku,
aku sengaja menulis surat ini untukmu,sebagai bagian dari kecintaanku kepada sesame
ciptaanNya saat banyak orang mengutuk dan menghujatmu karena tindakanmu hari
ini.
Tidakkah engkau berpikir bahwa akibat tindakanmu,yang
menurutmu karena keyakianmu, kau sudah melukai banyak saudara-saudara kita,
bahkan yang masih anak kecil?Tidak sadarkah engkau bahwa merekapun juga
diciptakan oleh Sang Pencipta yang juga menciptakanmu? Saudaraku, aku tidak
mengerti, apa yang ada dalam pikiranmu, yang ada dalam hatimu, apakah kau
melakukan itu karena kehendak batinmu sendiri,ataukah kau sedang diberi
pemahaman salah oleh orang di sekitarmu?
Saudaraku, andai kau memang diberi pengertian bahwa
dengan bertindak seperti itu,kau akan mendapatkan surga atau hadiah iman yang
lain, tidakkah hati nuranimu menegormu bahwa itu salah?Sudahkah nuranimu tumpul
karena kau gagal mengaahnya dan hanya kebencian yang menjadi mahkota
kehidupanmu?
Saudaraku, sempat aku tadi melihat wajahmu dalam lebam
luka dan darah,aku trenyuh, setrenyu saat aku melihat anak-anak korban
perbuatanmu yang terluka. Hatiku melihatmu sebagai manusia yang menjadi korban
juga. Bagiku kau adalah korban,korban yang dikorbankan oleh kekuatan lain yang
sangat picik da kotor di sekellingmu.
Saudaraku, doaku untukmu,tetaplah tabah. Jawab semua Tanya
yang nanti akan meluncur menembus ulu hati kehidupanmu. Dengan kejujuranmu,yakinlah
akan meolongsaudara-saudara kita yang lain dari luka dan darah. Karena aku
yakin saudaraku, banyak saudara-saudara kita yang menjadi korban
sepertimu,korban kehendak serakah yang ingin menguasahi negeri ini.
Saudaraku, semoga luka-luka tubuhmu lekas sembuh dan juga
luka-luka batin,jiwa dan kepercayaanmu. Yakinlah,Sang Pencipta kita,tidak
menghendaki kita saling menusuk dan melukai,meski kita saling berbeda. Dia menghendaki
kita rukun dan saling tersenyum dalam segala keadaan.
Saudaraku, dari jauh aku bisa merasakah perihnya
luka-lukamu. Getirnya batinmu saat jauh direlung hatimu, ada suara-suara
sesal,karena aku yakin, di relung hatimu yang paling dalamllah, Sang Ada itu
bersemayam. Aku ikut merasakan lukamu, seperti aku juga ikut merasakah perihnya
anak-anak yang terluka akibat tindakanmu,perihnya orang tua mereka melihat para
buah hatinya merintih dan menagis. Jika kau juga punya anak, apakah hatimutidak
tersayat saat mendengar tangisan mereka dan melihat luka mereka?
Saudaraku, kembalilah dalam panggilan batinmu yang
bening,kembalilah dalam jalan agamamu yang sejati..
Doa dari saudaramu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar