Rabu, 23 November 2016

KEDAMAIAN DI DALAM NYALA LAMPU DI SEBUAH RUANGAN



Ruangan ini terang, meskipun tidaklah sebenerang ruangan rumah-rumah mewah di seberang tempat, nun di sana. Pijar lampu-lampu di dalam ruangan itu memberi terang dengan sederhana. Ada beberapa lampu di dalam ruangan itu, dan semuanya menyala. Semuanya memberikan terangnya sesuai dengan kapasitasnya, tidak ada yang inferior lalu kemudian mematikan nyalanya,juga tidak ada yang superior untuk kemudian membunuh atau mengusir nyala lampu yang lain.
Memang benar lampu-lampu di ruangan ini berbeda, baik letak,ukuran,jenis maupun merknya. Namun keberberdaan itu tidak mereka tunjukan untuk kesombongan, mereka, lampu-lampu itu, hanya menjalankanperan, masing-masing memberi terang. Mungkin ada yang berharga mahal,karena merk terkenal,mungkin ada yang sudha terlalu lama ada di ruangan ini, namun mereka semua saling mengisi dan memberi terang sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

Nusantara ini dihuni oleh aneka macam makluk,baik yang hidup maupun yang  tidak hidup. Dihuni oleh yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, semua punya hak yang sama hidup dan menikmati hidup di bumi pertiwi ini. Seperti lampu, semestinya semua yang tinggal di negeri ini,saling melengkapi. Tidak ada yang pribumi,semuanya adalah pendatang. Alangkah sombongnya jika merasa pribumi,alangkah arogannya jika merasa paling berhak ada dan hidup di nusantara ini, alangkah arogannya jika merasa sebagai pewaris tunggal negeri ini.

Penghuni negeri ini, semestinya bisa belajar dari lampu yang menyala di dalam sebuah ruangan. Semuanya punya hak memberi terang dan tidak boleh saling menumpas dan mengusir. Seberapapun peran itu,pastilah akan berarti untuk ruangan itu, sebagai kesempurnaan keindahan dan pemberi terang. Semestinya, penduduk negeri ini, bumi nusantara ini, harus kembali merenungi hidup dan kehidupannya, merenungkan peran dan tugasnya sebagai makluk ciptaan,buka sebagai yang menciptakan. Dengan merenung, semua bisa menjadi jalan bercermin diri,seperti pagi ini, nyala lampu di ruangan tempat tinggal kami,bisa menuntun jiwa ini memahami arti hidup itu sendiri.

Selamat Berkarya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH