Dalam beberapa waktu terakhir, ada beberapa pemimpin
daerah yang aktif melakukan inspeksi mendadak. Sebuah tindakan dalam rangka
mengetahui sejauh mana tingkat kedisiplinan,kejujuran,keseriusan,kebertanggungjawaban
rekan kerja,biasanya bawahan, terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
Di media
internet bernama youtube, banyak dijumpai bagaimana pemim[in menemukan kinerja
yang tidak mencerminkan pelayanan kepada masyarakat yang baik. Salah satu yang
sering saya cermati adalah pak Ganjar Pranowo,gubernur Jateng. Bberapa kali
dari youtube saya menemukan beliau sidak dan menemukan banyak kejanggalan
pelayanan kepada masyarakat.
Di jembatan timbang Subah, jalan di Banyumas, Satlantas
Magelang dan pembangunan jalan lingkar luar kota wonogiri. Dalam sidaknya, pak
gubernur menjumpai banyak penyelewengan-penyelewengan yang kesemuanya merugikan
masyarakat yang membutuhkan pelayanan dari pihak pemerintahan. Semisal di
jembatan timbang Subah, uang sogokan senilai15 ribu sampai dengan 50 ibu
duterima demi meloloskan kendaraan dengan tonase berlebih. Sejatinya ada
pihak-pihak yang diuntunkan, yaitu petugas jembatan timbang, sopir dan crew dan
pengusaha. Namun yang dirugikan juga lebih banyak,semua pengguna jalan karena
jalan cenderung cepat rusak.
Saya tidak akan mencermati tentang uang sogokan,tentang
keuntungan pihak-pihak tertentu,tentang jalan rusak dan seterusnya. Yang ingin
saya cermati adalah tindakan inspeksi mendadak. Ini terkait denganliturgi
kehidupan iman kami,yang hari ini memasuki minggu adven pertama. Di minggu ini,
umat diajak untuk senantiasa dan senantiasa berjaga dan terjaga. Mengapa harus
senantiasa berjaga dan terjaga? Karena kedatangan Sang Messias sulit untuk
diprediksikan. Kedatangan Sang Mesias digambarkan seolah seperti sidaknya pak
Gubernur dalam pengantar di atas. Jika pak gubernur saja marah bukan kepalang
manakala menemukan perilaku-perilaku yang menyimpang, bagaimana dengan Sang
Mesias, saat menemukan manusia dalam perilaku yang menyimpang?
Tidak marah kok, Cuma hukumannya (yang digambarkan dalam
narasi Matius 24) adalah kita akan kehilangan sesuatu yang berharga. Seperti pencuri
yang mengambil barang berharga kita. Pertanyaan reflektifnya adalah, apakah
yang berharga dalam hidup kita?Jika menyimak dari narasi Matius 24, yang
berharga itu adalah kehidupan itu sendiri,dan kehidupan itu adalah kehidupan
abadi,kekal. Akankah kita bisa memasuki kehidupan kekal yang
menyenangkan,menggembirakan,mensejahterakan ataukah kita akan masuk ke dalam
kehidupan kekal yang meyakitkan. Semuanya bergantung kepada sikap hidup kita,jika
kita setia seperti kehendaknya, maka kapanpun Sang Mesias datang, kita akan
siap,namun jika kita tidak setia dengan kehendakNya, maka,saat Ia datang,
hukumanlah yang menanti kita.
Selamat Minggu Advend pertama dengan selalu berjaga dan
terjaga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar