MELAYANI DENGAN HATI YANG BERBELAS KASIH
Revolusi Hati dalam Pelayanan
Kata
para Bijak bestari, manusia itu melakukan semua tindakannya tidak hanya
berdasarkan Naluri namun mendasarinya dengan dasar nalar dan rasa. Nalar dan
rasa inilah yang kemudian berbaur menjadi satu untuk menjadi sebuah gairah yang
menjadi daya dorong melakukan apapun juga,yang pada akirnya saya menyebutnya
motif. Jadi motif tindakan manusia adalah segala sesuatu yang terakumulasi
dalam diri manusia baik akal,rasa dan karsa untuk menjadi daya ledak/dorong
suatu diri/pribadi melakukan segala tindakan.
Orang
yang makan,sejatinya bukanlah sekedar naluri bahwa ada perut kosong,kekosongan
perut itu mengakibatkan lambung bersurat ke otak untuk kemudian otak ber-BBM ke
mulut. Mulut yang diprovokasi otak,lambung dan perut itu kemudian kembali
berkabar ke otak agar memberikan dawuh ke tangan agar tangan segera meraih apa
saja yang bisa di makan...dan seterusnya..Artinya, sebuah tindakan sederhana “Makan”,
itu tidak sesederhana yang nampak oleh mata manusiawi ini. Ada banyak “Sindikat”
di belakangnya yang melatarbelakangi
tindakan makan itu.
Jika
kesadaran diatas sudah bisa dimengerti,maka kita sejatinya mudah mengurai
motif-motif kehidupan yang senantiasa menyertai perjalanan hidup ini. Ketika orang
ingin membeli “Antene Parabola”, pastinya motif yang melatarbelakangi bukan
sekedar ingin melihat tipi dengan aneka chanel saja, bisa jadi karena ia ingin
menunjukan diri kepada umum bahwa ia sanggup dan bisa?
Pelajaran
dari Warisan Narasi Suci
Naomi,
salah seorang tokoh perempuan dalam Alkitab akan menjadi proyektor refleksi
tulisan ini dan karena dia tidak pernah bisa berpisah dengan (mantan?)
Menantunya,Rut, maka dua perempuan ini akan menjadi proyektor refleksi tulisan
ini. Naomi pergi ke kota lain saat di
negerinya terjadi Pageblug hebat, yaitu kelaparan. Berangkat bersama suami dan
kedua anaknya mereka akhirnya tiba di sebuah tempat yang mereka anggap ideal. Namun
bencaa kemudian seperti air bah menerjang naomi, suami mati dan kemudian diikut
oleh kedua anak-anaknya. Bisa dibayangkan betapa beratnya pergumulan Naomi. Maka,
saat terdengat kabar kepadanya bahwa di negerinya kelaparan sudah “Tancep Kayon’,
ia ingin pulang (mungkin terinspirasi lagunya Ebiet,Aku ingin pulang) ke negeri
leluhurnya.
Kedua
menantunya bersikeras mengikutinya. Mungkin dalam balutan konsep budaya waktu
itu yang mengenal tradisi levirat, kedua janda muda Rut dan Orpa itu masih
berharap Naomi nikah lagi di negerinya, punya anak dan dinikahkannya dengan
mereka (alamaaakkk..). Sepertinya Naomi sadar akan ketidakmungkinan
itu,sehingga ia memberikan kebebasan kepada kedua menantunya itu kembali ke
kehidupan lamanya. Orpa segera mengambil keputusan, ia takut masa depannya
tidak menentu di negeri mantan suaminya,namun Rut tidak demikian. Ia tetap
ingin selalu bersama dengan Naomi, ibu mertuanya. Dari narasi kengototan Rut,
bisa diraba sedikit bahwa kemungkinan berharap mendapatkan suami dari Naomi
lagi bukanlah MOTIF kengeyelan Rut. Lalu apa?
(16) Tetapi Rut menjawab, "Ibu, janganlah Ibu menyuruh
saya pulang dan meninggalkan Ibu! Saya mau ikut bersama Ibu. Ke mana pun Ibu
pergi, ke situlah saya pergi. Di mana pun Ibu tinggal, di situ juga saya mau
tinggal. Bangsa Ibu, itu bangsa saya. Allah yang Ibu sembah, akan saya sembah
juga.
Itu
narasi dalam bahasa Indonesia sehari-hari. Dan dari narasi di Rut 1 ayat 16 ini,bisa diduga sebuah Motif
lain yang mendorong Rut untuk ikut mertuanya.
Beberapa
kemungkina yang muncul dalam diri Rut terhadap Naomi adalah,
1.
Sebuah ketegaran. Rut melihat
ketegaran luar biasa dalam diri ibu mertuanya, dan pastilah kemudian timbul
keinginan menegrt lebih dekat, apa yang membuat ibunya itu tegar?
2.
Rut, tipikal perempuan yang berani
mmenghadapi tantangan
3.
Rut, berani “Berspekulasi” masa depan
karena yang ia lakukan adalah tulus dan tanpa berharap sesuatu hanya untuk
kepuasan dirinya.
4.
Rut telah mengalami reolusi hati.
Penutup
Rut bisa melihat “sisi terang” dari pengalaman
menyedihkan Naomi, ibu mertuanya. Itulah yang menjadi daya dorong dirinya nekad
mengikuti ibu mertuanya pergi jauh dari negeri dan handai tolan. Itu terjadi karena
ada gerak dasyat dalam diri Rut, gerak dasyat ituadalah pengalaman,
kekaguman,penasaran dan kemantapan. Rut telah berevolosi hati dan hidupnya demi
mengalami pengalaman baru dan berbeda.
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar