Jumat, 22 Mei 2015

Digerakkan Roh Tuhan



ROH YANG MEMBERDAYAKAN
Minggu ini, gereja mengenang peristiwa penting  dalam laju gerak hidupnya. Peristiwa itu adalah Pentakosta,hari kelimapuluh dan bersaman dengan turunnya Roh Kudus. Roh yang merupakan perwujudtan lain dari Yang Illahi di dalam menemani,menolong dan memanpukan manusia menjalani hidup dalam kebaikan Illahi.
Sejatinya, ritus ini  bukan asli milik gereja,namun milik masyarakat Agraris Timur Tengah Purba. Mereka begitu menghayati pemeliharaan Sang Illahi melalui tanah dan hasilnya yang dalam satu tahun baru bisa dinikmati hasilnya, oleh karenanya, mereka mengadakan pesta panen (Jawa Undhuh-Undhuh) setelah sebelumnya diadakan pesta pondok daun. Mereka begitu sadar akan pemeliharaan Sang Khalik, sehingga dengan tulus iklas memberikan sebagian hasil panennya untuk kelancaran hidup berimannya yang dipelihara oleh para imam di Baith Allah. Bagi mereka, persembahan itu demi iman mereka terpelihara dan buka demi kehidupan Imam. Hidup imam adalah bagian tidak terpisahkan dalam sejarah tradisi agama Israel kuno,sehingga mereka betul-betul menghargai hidup dan kehidupan imam.
Ritus ini kemudian dipinjam gereja (atau dirampas?) dan diberi makna baru karena kemudian dikaitkan dengan peristiwa turunnya Roh Kudus dalam konstelasi iman Irsael Baru. Kemudian dalam perkembangan dan sejarahnya, ritus ini dimiliki gereja di seluruh dunia, meski yang berakar kuat adalah gereja-gereja yang berbasis agraris, yang kemudian mengenangnya dengan pelaksanaan riyaya undhuh-undhuh.
Saat ini, gereja memaknai pentakosta sebagai hadirnya atau turunnya Roh Kudus yang akan mejadi penolong kehidupan umat manusia.. menolong untuk manusia mampu hidup sesuai kehendak Kristus. Roh jugalah yang akan mendewasan,jika salah diingatkan tidak ngamuk dan beralasan tradisi, jika kurang tepat lalu diberi arahan mutung, tidak seperti itu. Jika masih seperti itu, Roh Tuhan tidak hinggap dan menguasai dirinya. Demikian pula dalam tata hidup bergereja, jika ada beberapa hal kurang tepat, baik tugas dan tanggung jawabnyam jika ada yang rela hati mengingatkan, jangan selalu bersembunyi dibalik  kondisi,semua itu harus disadari digerakkan atau diberdayakan oleh Roh Tuhan.
Pentakosta adalah perayaan hadirnya Roh Kudus maka mari kita hayati dan jalani tuntunannya. Yang malas, segeralah berbenah. Baik malas belajar,malas bergaul,malas berangkat. Yang pelit, segeralah berbenah untuk suka berbagi,sehingga Kuasa Roh Kudus itu benar-benar nyata dan bukan sekedar perayaan tanpa makna.
Salam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH