ROH
YANG MEMBERDAYAKAN
Minggu ini, gereja mengenang peristiwa
penting dalam laju gerak hidupnya.
Peristiwa itu adalah Pentakosta,hari kelimapuluh dan bersaman dengan turunnya
Roh Kudus. Roh yang merupakan perwujudtan lain dari Yang Illahi di dalam menemani,menolong
dan memanpukan manusia menjalani hidup dalam kebaikan Illahi.
Sejatinya, ritus ini bukan asli milik gereja,namun milik
masyarakat Agraris Timur Tengah Purba. Mereka begitu menghayati pemeliharaan
Sang Illahi melalui tanah dan hasilnya yang dalam satu tahun baru bisa
dinikmati hasilnya, oleh karenanya, mereka mengadakan pesta panen (Jawa
Undhuh-Undhuh) setelah sebelumnya diadakan pesta pondok daun. Mereka begitu
sadar akan pemeliharaan Sang Khalik, sehingga dengan tulus iklas memberikan sebagian
hasil panennya untuk kelancaran hidup berimannya yang dipelihara oleh para imam
di Baith Allah. Bagi mereka, persembahan itu demi iman mereka terpelihara dan
buka demi kehidupan Imam. Hidup imam adalah bagian tidak terpisahkan dalam
sejarah tradisi agama Israel kuno,sehingga mereka betul-betul menghargai hidup
dan kehidupan imam.
Ritus ini kemudian dipinjam gereja (atau
dirampas?) dan diberi makna baru karena kemudian dikaitkan dengan peristiwa
turunnya Roh Kudus dalam konstelasi iman Irsael Baru. Kemudian dalam
perkembangan dan sejarahnya, ritus ini dimiliki gereja di seluruh dunia, meski
yang berakar kuat adalah gereja-gereja yang berbasis agraris, yang kemudian
mengenangnya dengan pelaksanaan riyaya
undhuh-undhuh.
Saat ini, gereja memaknai pentakosta sebagai
hadirnya atau turunnya Roh Kudus yang akan mejadi penolong kehidupan umat
manusia.. menolong untuk manusia mampu hidup sesuai kehendak Kristus. Roh
jugalah yang akan mendewasan,jika salah diingatkan tidak ngamuk dan beralasan
tradisi, jika kurang tepat lalu diberi arahan mutung, tidak seperti itu. Jika
masih seperti itu, Roh Tuhan tidak hinggap dan menguasai dirinya. Demikian pula
dalam tata hidup bergereja, jika ada beberapa hal kurang tepat, baik tugas dan
tanggung jawabnyam jika ada yang rela hati mengingatkan, jangan selalu
bersembunyi dibalik kondisi,semua itu
harus disadari digerakkan atau diberdayakan oleh Roh Tuhan.
Pentakosta adalah perayaan hadirnya Roh Kudus maka
mari kita hayati dan jalani tuntunannya. Yang malas, segeralah berbenah. Baik
malas belajar,malas bergaul,malas berangkat. Yang pelit, segeralah berbenah
untuk suka berbagi,sehingga Kuasa Roh Kudus itu benar-benar nyata dan bukan
sekedar perayaan tanpa makna.
Salam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar