Sabtu, 02 Mei 2015

Berilah Makanan Kehidupan untuk Semua..

UNTUK ANAK ANDA



“Adakah Makanan padamu?”
Makanan. Dalam pandangan budaya manusia,makanan ini selalu menempati posisi pertama sebagai kebutuhan pokoknya. Makanan mengalahkan apapun juga dalam ruang kebutuhan manusia. Dan memang benar, bahwa demi makananlah manusia bisa saling melukai dan saling membunuh. Demi makananlah manusia bisa melupakan ikatan kekerabatan dan bahkan demi makanan pulalah manusia sering kehilangan jatidiri kemanusiawiannya yang (katanya)  menempatkan manusia pada posisi paling unggul diantara seluruh ciptaan Tuhan.

Paska kebangkitanNYa,  berulangkali Yesus menampakkan diri kepada para murid dan beberapa kerabat terdekat. Beberapa catatan Alkitab mencatatnya dengan kharakteristik yang unik dan menarik. Dua hal yang unik dan menarik itu adalah manakala dalam kesempatan menjumpai para murid itu, Yesus menggunakan media makanan untuk mengingatkan kenangan para murid dengan diriNya. Kisah Emaus dan Pagi-Pagi di pinggir pantai, menjelaskan dua argumen di atas.
Makanan dan makan memang merupakan kebutuhan pokok manusia,oleh karenanya Yesus hadir dengan memberi tempat makan dan makanan pada posisi yang sangat penting. Kehadiran Yesus adalah untuk “Memberi Makan” umat manusia. Makan yang dihadirkan Yesus sejatinya bukan sekedar makan makanan jasmani melainkan juga makanan kehidupan yang sejati.

“Hai anak-anak, adakah padamu ada makanan (dalam TB LAI lauk pauk)?” Adalah sebuah sapaan kesadaran bahwa makanan itu hal yang penting dan oleh karenanya Yesus sangat mempedulikan hal ini.
Ketika kita saat ini,di sini dalam penghayatan ziarah hidup beriman meniti “Jalan 

Kehidupan” Yesus, maka sudah selayaknya kita selalu berupaya menghadirkan “Makanan” untuk kehidupan kepada siapa saja yang kita jumpai. Alam butuh makanan, hewan-hewan butuh makanan, hutan butuh makanan,sungai butuh makanan semua butuh makanan dan bukan hanya manusia saja yang butuh makanan.
Wahai manusia, sirnakanlah keserakahan pada dirimu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH