Cara
Pandang Yang Berubah
Panggah dan Maruta sedang dilanda kalut bukan
kepalang. Kekalutan mereka dikarenakan sebuah hal yang terjadi di kampung kecil
itu. Semua orang, warga kampung itu tiba-tiba berubah mata pencaharian, dari
yang petani,pedagang maupun peternak, mereka tiba-tiba mencaji pencari batu. Bukan
sembarang batu,bukan batu untuk bangunan melainkan menjadi pencari batu akik.
Panggah dan Maruta, terkadang juga ikut-ikutan latah,mereka juga berbaur dengan
mereka,menggali bukit batu di sebelah tenggara dusun kecil itu,yang mereka
namakan Gunung Preniti. Mereka sibuk menngali dan membongari bebatuan di
dinding barat bukit itu untuk menemukan batu akik.
Hingga pada suatu malam,usai mereka letih seharian
membongkari bebatuan di gunung preniti, dalam perjalanan pulang, di bawah
temaram sinar rembulan,mereka berdiskusi.
“Mar, sebenarnya benar nggak ta kalau di dalam
gundukan bebatuan preniti itu ada tersimpan batu akik?Malah kata Lik Kacik,ujud
batunya adalah kecubung. Dan katanya pula, beberapa diantara kita sudah mendapatkannya?Seperti Saimun,Jamali,Miduk dan Si Gepeng?”, Sergap
Panggah kepada Maruta.
“Tahulah Nggah, aku sendiri juga masih ragu. Aku ikut
itu Cuma ingin membuktikan kebenaranya. Namun sampai hampir sebulan ini belum
juga menemukan. Dan juga, aku tahu bahwa hampir semua dari warga dusun ini yang
memburu batu akik itu belum juga mendapatkannya. Namun tetap saja mereka
memburunya. Katanya, waktu sebulan akan cucuk
harga satu biji batu akik merah delima atau kecubung seberat 200 gram sudah
untukng karena dijual harganya bisa 8 juta.”, Maruta menjawab sambil menyalakan
sigaret kesukaannya.
“Nggah, sejatinya para pencari Batu akik itu sudah
ada sejak jaman dahulu,hanya saja tidak seheboh saat ini. Dahulu Akik hanya
dilihat sebagai hiasan dan kolektor saja yang memburu,namun setelah harganya
melambung,semua orang jadi berubah cara pandangnya. Intinya, semua ini terjadi karena perubahan
cara pandang.”Maruta melanjutkan penjelasannya.
Panggah manggut-manggut. Ia ingat salah satu
ajaran Agama yang diyakininya bahwa Perubahan Cara pandang itu dinamakan
Kelahiran Baru. Dengan Kelahiran baru,memandang sesuatu dengan sudut dan
pemaknaan yang berbeda akan merubah pula pola tindakan manusia, siapapun dia. Cara
beragama,beriman,bergereja,bermasyarakat,bersosialisasi, bekerja dan apapun itu
akan mempengaruhi cara bertindak.
“Nggah, ayo pulang, dah lepas senja...”Maruta
membangunkan Panggah dari lamunannya.
Perubahan cara pandang, itulah KELAHIRAN BARU yang
diajarkan Sang GURU AGUNG Kehidupan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar