Kamis, 14 Mei 2015

Kisah Kenaikan Yesus versi Maruta dan Panggah



Cerita Supanggah dan Maruta soal Kenaikan Tuhan Yesus

“Mar, apa saat acara di balai dusun tadi malam kemarin semua hadir?”< Panggah brtanya, menyela diantara semangat empatlima Maruta yang sedang bercerita tentang manfaat Internet untuk menambah penghasilan.
“Weladalah,,,lha kamu ini piye ta, lha aku sedang semangat menjelaskan kepadamu tentang pengalamanku mendapatkan kebaikan dari teknologi, kok malah ngalihkan perbincangan. Hmmm, jian Nggah...Nggah, kamu ini”, Balas Maruta menirukan gaya Bang Jarwo, salah satu tokoh kartun populer pruduk asli negeri ini. “Ya banyak yang menunggumu, banyak yang pada bertanya, terutama menanyakan ke aku, kan kita berdua ini katane orang-orang bagai pinang dibelah dua”
“Halahhh..jangan romantis-romantis Mar, selow saja”, Panggah menyela ucapan Maruta.
“Iya iya, bercanda. Lha yo kui, kemarin itu kamu ke mana, kok tidak njedul babar blas?Aku juga tidak paham keadaanmu”, Maruta melanjutkan ucapannya yang terpotong Panggah.
“Anu Mar, waktu itu kan ada Simbah, itu lho mbahku,Orangtua dari Simbok. Kan simbah sedang berkunjung,jadi kami menyambutnya di rumah. Kami tidak bisa bepergian ke mana-mana. Nahh, sekarang setelah simbah kondur, dan ninggali sangu ke aku lho..heheh, barulah kami bisa beraktifitas lagi.” Panggah dengan jelas dan tegas menjelaskan akan ketidakhadirannya di acara malam itu.
“Wah, nggah, kok kaya cerita keyakinan kami ya kasusmu, yang akan kami peringati besok itu, kan tanggal merah ta?Itu kisah tentang kembalinya Tuhan Yesus ke Surga,setelah menyelesaikan misiNya di dunia ini. Nah, selama keberadaanNya di dunia, kerjaNya terbatas, juga para murid. Makanya, Dia berjanji, sekembalinya Dia ke Sorga, pastilah manusia (para murid) bisa lebih bebas berkarya, beratifitas dan  bisa jadi lebih hebat karyanya. Kaya kamu, kan sudah ditinggali sangu?”Maruta memberi penjelasan ke Panggah tentang kisahnya dan Kenaikan Yesus dalam agamanya.
“Akh, kamu ini Mar..ada-ada saja. Masak kejadian yang menimpaku disamakan dengan Yesusmu itu. Yo jauh ta ya..”, Panggah menjawab. “Maksutku ada kemiripan,kan dengan ini kamu jadi ngerti ta makna tanggal merah besok?Biar manusia lebih bisa berkarya.” Maruta melanjutkan penjelasannya.
“Oooooo...gitu ta...yawis, ayo lanjut ajari internetmu!”, Panggah merengek ke Maruta.
Maruta, tersenyum, mengambil sebatang Djarum Super di sakunya, menyalakan korek dan kemudian menikmatinya...
“Yowis, ayoooo.....”
Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH