Cerita Supanggah dan Maruta soal Kenaikan Tuhan
Yesus
“Mar, apa saat acara di balai dusun tadi malam
kemarin semua hadir?”< Panggah brtanya, menyela diantara semangat empatlima
Maruta yang sedang bercerita tentang manfaat Internet untuk menambah
penghasilan.
“Weladalah,,,lha kamu ini piye ta, lha aku sedang
semangat menjelaskan kepadamu tentang pengalamanku mendapatkan kebaikan dari
teknologi, kok malah ngalihkan perbincangan. Hmmm, jian Nggah...Nggah, kamu ini”,
Balas Maruta menirukan gaya Bang Jarwo, salah satu tokoh kartun populer pruduk
asli negeri ini. “Ya banyak yang menunggumu, banyak yang pada bertanya,
terutama menanyakan ke aku, kan kita berdua ini katane orang-orang bagai pinang
dibelah dua”
“Halahhh..jangan romantis-romantis Mar, selow saja”,
Panggah menyela ucapan Maruta.
“Iya iya, bercanda. Lha yo kui, kemarin itu kamu
ke mana, kok tidak njedul babar blas?Aku juga tidak paham keadaanmu”, Maruta
melanjutkan ucapannya yang terpotong Panggah.
“Anu Mar, waktu itu kan ada Simbah, itu lho
mbahku,Orangtua dari Simbok. Kan simbah sedang berkunjung,jadi kami
menyambutnya di rumah. Kami tidak bisa bepergian ke mana-mana. Nahh, sekarang
setelah simbah kondur, dan ninggali sangu ke aku lho..heheh, barulah kami bisa
beraktifitas lagi.” Panggah dengan jelas dan tegas menjelaskan akan
ketidakhadirannya di acara malam itu.
“Wah, nggah, kok kaya cerita keyakinan kami ya
kasusmu, yang akan kami peringati besok itu, kan tanggal merah ta?Itu kisah
tentang kembalinya Tuhan Yesus ke Surga,setelah menyelesaikan misiNya di dunia
ini. Nah, selama keberadaanNya di dunia, kerjaNya terbatas, juga para murid.
Makanya, Dia berjanji, sekembalinya Dia ke Sorga, pastilah manusia (para murid)
bisa lebih bebas berkarya, beratifitas dan
bisa jadi lebih hebat karyanya. Kaya kamu, kan sudah ditinggali sangu?”Maruta
memberi penjelasan ke Panggah tentang kisahnya dan Kenaikan Yesus dalam
agamanya.
“Akh, kamu ini Mar..ada-ada saja. Masak kejadian
yang menimpaku disamakan dengan Yesusmu itu. Yo jauh ta ya..”, Panggah
menjawab. “Maksutku ada kemiripan,kan dengan ini kamu jadi ngerti ta makna
tanggal merah besok?Biar manusia lebih bisa berkarya.” Maruta melanjutkan
penjelasannya.
“Oooooo...gitu ta...yawis, ayo lanjut ajari
internetmu!”, Panggah merengek ke Maruta.
Maruta, tersenyum, mengambil sebatang Djarum Super
di sakunya, menyalakan korek dan kemudian menikmatinya...
“Yowis, ayoooo.....”
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar