Senin, 11 Mei 2015

Tawaran Pertemanan



Tawaran Pertemanan
Dalam ibadah sore kemarin, bersamaan dengan pelayanan Babtis untuk salah seorang anak warga jemaat, Pendeta menyampaikan kotbah sangat menarik dan mengena. Tema kotbah kemarin adalah perihal Sahabat Sejati, dengan bacaan salah satunya dari Yahanes 15, tentang Kasih Seorang Sahabat yang rela menyerahan nyawanya (dalam beberapa penafsiran hidupnya) untuk sahabat-sahabatnya.
FB, media sosial yang populer di kalangan umat, baik anak maupun orang dewasa, menjadi pintu masuk untuk mengerti maksut dan tujuan pewartaan sabda. Dalam salah satu fitur FB,selalu ada ruang permintaan pertemanan,da masalah diterima atau tidak permintaan itu bergantung dari si empunya account. Demikian juga denga kita,kita semua sejatinya telah dikirimi permintaan pertemanan oleh  Dia Sang Kehidupan Sejati, namun terkadang kita enggan meng-confirm-nya,enggan menanggapinya. Dengan meng-klik pertemanan yang berarti siap menjadi sahabat,maka kita bisa membangun akses langsung dengan Si Pemilik Account Kehidupan itu dan tahu akan apa saja yang menjadi statusnya dan juga pekerjaan-pekerjaannya. Itulah upaya membangun pwe-SAHABAT-an sejati. Sahabat yang sejati,adalah seseorang yang degan totalitas membaktikan hidupnya untuk sahabat-sahabatnya. Sang Sahabat Sejti itu telah membuka account kehidupannya untuk siapa saja, siap dicurhati,dimintai tolong siapa saja yang mau menjadi sahabatnya.
Sejatinya, kita semua dimintaNya saling menjadi sahabat diantara satu dengan yang lain,buka sekedar teman yang hanya mau enak dan baiknya, namun sahabat dalam segala duka dan suka, sahabat yang mau saling. Saling mengerti, saling memahami,saling berkorban. Sahabat yang  hanya mau enaknya saja, itu bukan sahabat,itu hanya orang yang suka memanfaatkan orang lain. Maka, mari kita mencoba memulai berjuang memberikan hidup kita untuk sahabat-sahabat kita tanpa pernah memikirkan keuntungan diri pribadi kita.
Oiya...lha, tawaran pertemanan dari account FB Sang Gembala Agung  itu, sudah di confirm?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH