MEMAKSAKAN
ATURAN, BOLEHKAH?
Dua orang berbeda bangsa, terlihat sedang beradu
argumentasi. Dan ternyata keduanya
sedang ada di dalam sebuah silang pendapat yang begitu keras. Yang satu,
berpakaian polisi, nampak wajahnya sangat oriental sementara satunya lagi
bertubuh besar dengan kulit putih dan berhidung mancung. Usut punya usut
ternyata pangkal keributan itu adalah persoalan jalur perjalanan. Si Lelaki
berpakaian dinas sebuah korps tertentu yang berwajah oriental melihat
pelanggaran dilakukan oleh si Jangkung berhidung mancung. Sewaktu berjalan di
jalan raya, si hidung mancung berjalan di jalur kanan sehingga hampir
mengakibatkan kecelakaan kemudian ditahan oleh si oriental yang melihat itu
melanggar peraturan karena di negrinya berjalan di jalan raya itu musti di
lajur kiri. Keduanya beradu argumen bahwa yang benar itu peraturan mereka.
Memkasakan kebenaran sesuai pengalaman pribadi dan
kelompok, sepertinya memang menjadi trend hidup manusia. Mereka seolah berlomba
menguasai satu dengan yang lain hanya berangkat dari dirinya sendiri tidak
pernah melihat sisi orang lain. Orang berpikir bahwa yang benar adalah adat dan
tradisi mereka,ideologi mereka dan kemudian memaksakan semua yang diangggapnya benar itu kepada yang
lain. Banyak narasi sejarah kehidupan umat manusia diwarnai goresan dan
pertumpahan darah oleh karena pemahaman seperti ini.banyak pula budaya-budaya
lokal denga kearifan lokal yang dipunahkan dengan konsep pemikiran seperti ini.
Di Anthiokhia, sewaktu Paulus dan Barnabas
membaktikan iman dan keyakinan mereka,hal seperti yang disebutkan di atas
terjadi. Banyak yang mencoba memaksakan ide sebuah kelompok dan budaya tertentu
dilakukan semua orang meski berbudaya berbeda. Untung saja, Paulus dan Barnabas
bersikap arif dan bijak,meski mereka berangkat dari tradisi yang hendak
dipaksakan itu. Bagi mereka, lokalitas sangat penting dan mesti dihargai dengan
indah. Namun,kesepakatan bersama perlu diperoleh, oleh karenanya
dilaksanakanlah sidang yang salah satunya membahas tentang perlakuan paksa
budaya tertentu kepada semua suku dan bangsa.
Oiya, si oriental dan si mancung tadi akhirnya
tidak jadi berantem lho, mereka kemudian ngopi bersama sambil bercanda dengan
penuh keakraban.
Selamat pagi dan selamat berkarya
Salam cinta untuk semesta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar