KETIKA
MATI LAMPU
Terang benderang. Itulah keadaan yang ada di mana
kita hidup sekarang ini. Seolah siang dan malam itu tidak ada batasnya.
Memang,terangnya sinar matahari dengan lampu,seberapapun terangnya, pasti akan
berbeda. Namun tetap saja, siang dan malam seolah sudah membaur menjadi satu
dan dengan demikian, narasi Penciptaan yang membedakan malam dan siang bisa
dimaknai berbeda (meskipun sekarang sudah paham bahwa kisah penciptaan itu
berangkat dan terbungkus dalam tradisi komunitas yang ada di sekitar wilayah
tropis atau sub tropis). Malam dan siang ternyata bukan lagi masalah terang dan
gelap.
Kegelapan seolah barang langka yang sulit ditemui
di jaman sekarang ini. Karena ketakutan menghadapi gelap maka manusia berusaha
membendungnya dengan berbagai macam cara yang kemudian dimanfaatkan oleh ahli
dagang yang memproduksi lampu emergency. Ituah siklus kehidupan dunia ini.
Refleksi malam ini tidak hendak berkisah tentang masalah lampu emergensy, namun
hendak berkisah atau hendak berbagi narasi saat listrik tidak menyala di suatu
saat,dan itu adalah malam. Saat mati
lampu,semua panik,semua gelisah. Tidak muda tidak tua, tidak laki-laki tidak
perempuan. Semua panik dan seolah dunia berakhir saat lampu itu mati. Gelap dan
gelap. Semua saling bertubrukan,saling berteriak. Belum lagi kalau mati
lampunyasat malam dan hujan, bisa dibayangkan betapa paniknya.
Pada saat-saat seperti itu,terang seolah surga
bagi manusia. Pada sat seperti itu manusia baru bia menghargai betapa sekerdip
apapun nyala lilin, itu sangat bermakna untuk mereka yang sedang terpenjara
kegelapan. Terang itu kebutuhan pokok manusia, karena ternyata manusia itu
takut akan kegelapan. Oleh karena itulah, setiap agama dalam formulasi
doa-doanya sellau minta jalan yang terang. Yang kemudian menjadi ujung
permenungan ini adalah, apakah semua manusia siap untuk menjadi terang bagi
sesama ciptaan yang lain?Ataukah malah senang dengan kegelapan demi memuluskan
hasrat manusiawinya?
Saat mati lampu, saat itulah sejatinya manusia
diajak untuk lebih mengerti akan hidup ini, betapa gelap itu sangat tidak membuat manusia berbahagia, maka
saatnya semua memperjuangkan terang secara bersama-sama.
Salam
Saya harus segera lanjut nulis, soalnya lampunya
sudah nyala..trims..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar