Rabu, 17 Februari 2016

Selesaikan Masalah Pada Pusatnya, jangan pada akibatnya

KISAH GENTENG YANG BOCOR

Rumah dengan atap genteng memungkinkan adanya pecah dan retak. Jika pecah atau retak maka kebocoranlah yang terjadi. Jika bocor maka akan ada akibat saat musim hujan tiba, beda kalau musim panas, bocor tidak begitu berpengaruh. Mungkin malah menguntungkan saat gentengnya bocor saat musim panas, karena udara lebih bisa masuk dan menjadikannya lebih adem.

Namun jika kebocoran ada sewaktu musim hujan, genteng bocor bisa menjadi persoalan besar. Air hujan bisa menerobos dan masuk ke dalam ruangan. Air hujan bisa membuat lantai menggenang, membuat licin lantai dan itu bisa membuat penghuni rumah terpeleset. Selain itu, air hujan yang membasahi bagian bangunan rumah, baik kayu dan tembok bisa merusak meski secara perlahan.

Jadi hal yang penting menyikapi genteng yang  bocor adalah membenarkannya atau menggantinya. Namun tahukah saudara bahwa untuk tahu genteng bocor atau tidak justru lebih efektif saat musim hujan?Dan jika sudah ketahuan ada yang bocorpun sulit menggantinya? Karena biasanya licin dan sulitnya mencari waktu yang longgar.

Tentang genteng bocor ini ada sebuah kisah menarik. Sewaktu hujan, di sebuah keluarga yang tinggal di rumah mereka sendiri. Anak mereka yang berusia sekitar 9 tahun bingung luar biasa saat air hujan masuk ke dalam rumahnya. Air itu jatuh di lantai dekat meja belajarnya. Si anak sibuk mengelap dan mengelap. Letih mengelap, ia mencari ember. Air ditampungnya dalam ember, namun takjua air habis karena hujan yang belum juga reda. Hingga akhirnya, ibu dari anak itu memberitahu sebuah pengertian kepada anaknya.

“Nak, air hujan akan tetap masuk dan kamu akan mengalami keletihan jika hanya mengelap dan menaruh ember. Kamu harus mengganti gentengnya nak”. Demikian ibunda anak itu  memberi nasehat.
“Tapi ibu, ini kan airnya di sini, mengapa mengganti genteng?”, Anak itu menjawab dengan lugu dan polos. Si ibu memeluknya dan memberikan pengertian kepada anaknya.

“Benar nak, namun sumber air itu ada di atas, di genteng yang bocor itu. Selama genteng bocor itu belum di ganti, maka saat hujan, air akan selalu menerobos masuk.”

Anak iru manggut-manggut dan terseyum. Menyelesaikan persoalan hanya pada akibatnya saja akan membuat kita mengalami keletihan luar biasa. Selesaikan masalah pada akar permasalahan itu.
Salam Cinta Untuk semesta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH