KISAH
GENTENG YANG BOCOR
Rumah dengan atap genteng memungkinkan adanya
pecah dan retak. Jika pecah atau retak maka kebocoranlah yang terjadi. Jika
bocor maka akan ada akibat saat musim hujan tiba, beda kalau musim panas, bocor
tidak begitu berpengaruh. Mungkin malah menguntungkan saat gentengnya bocor
saat musim panas, karena udara lebih bisa masuk dan menjadikannya lebih adem.
Namun jika kebocoran ada sewaktu musim hujan,
genteng bocor bisa menjadi persoalan besar. Air hujan bisa menerobos dan masuk
ke dalam ruangan. Air hujan bisa membuat lantai menggenang, membuat licin
lantai dan itu bisa membuat penghuni rumah terpeleset. Selain itu, air hujan
yang membasahi bagian bangunan rumah, baik kayu dan tembok bisa merusak meski
secara perlahan.
Jadi hal yang penting menyikapi genteng yang bocor adalah membenarkannya atau
menggantinya. Namun tahukah saudara bahwa untuk tahu genteng bocor atau tidak
justru lebih efektif saat musim hujan?Dan jika sudah ketahuan ada yang bocorpun
sulit menggantinya? Karena biasanya licin dan sulitnya mencari waktu yang
longgar.
Tentang genteng bocor ini ada sebuah kisah menarik.
Sewaktu hujan, di sebuah keluarga yang tinggal di rumah mereka sendiri. Anak mereka
yang berusia sekitar 9 tahun bingung luar biasa saat air hujan masuk ke dalam
rumahnya. Air itu jatuh di lantai dekat meja belajarnya. Si anak sibuk mengelap
dan mengelap. Letih mengelap, ia mencari ember. Air ditampungnya dalam ember,
namun takjua air habis karena hujan yang belum juga reda. Hingga akhirnya, ibu
dari anak itu memberitahu sebuah pengertian kepada anaknya.
“Nak, air hujan akan tetap masuk dan kamu akan
mengalami keletihan jika hanya mengelap dan menaruh ember. Kamu harus mengganti
gentengnya nak”. Demikian ibunda anak itu
memberi nasehat.
“Tapi ibu, ini kan airnya di sini, mengapa
mengganti genteng?”, Anak itu menjawab dengan lugu dan polos. Si ibu memeluknya
dan memberikan pengertian kepada anaknya.
“Benar nak, namun sumber air itu ada di atas, di
genteng yang bocor itu. Selama genteng bocor itu belum di ganti, maka saat
hujan, air akan selalu menerobos masuk.”
Anak iru manggut-manggut dan terseyum. Menyelesaikan
persoalan hanya pada akibatnya saja akan membuat kita mengalami keletihan luar
biasa. Selesaikan masalah pada akar permasalahan itu.
Salam Cinta Untuk semesta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar