Jumat, 26 Februari 2016

Saling Mengerti Kunci Keluarga bahagia

KETIKA ANAK_ANAK PANAS

Salah satu tujuan membangun keluarga adalah melanjutkan keturunan. Oleh karena itu, dalam banyak tradisi, keluarga yang tidak memiliki anak dianggap memiliki suatu masalah. Berkebalikan dengan itu, yang punya anak dianggap mendapat berkat(h) dari Yang Maha Kuasa. Malah dalam tradisi Jawa muncul istilah “Banyak Anak Banyak Rejeki”, namun benarkah demikian?Semua bergantung dari yang memaknai.

Kembali ke persoalan Keluarga dan anak. Memiliki anakpun bukan jaminan tidak akan menghadapi masalah, justru terkadang anak bisa menjadi pemicu munculnya persoalan atau masalah. Saat sakit, saat butuh biaya sekolah, saat bertengkar dengan anak tetangga. Yang hendak saya tulis ini adalah persoalan yang timbul manakala anak ada yang sakit. Jika hanya memiliki satu anak da sakit tidaklah sebegitu berat,namun jika punya tiga anak dan semuanya sedang tidak sehat, bisakah saudara membayangkan?

“Sakit itu bagian sempurna dari sehat, maka di saat mengalami sakit,rasakan itu sebagai wujud kesempurnaan berkat Tuhan untuk lebih mengerti apa itu sehat”

Sewaktu anak-anak sakit, dan pada saat itu tidak sedang di rumah, bisa dibayangkan betapa kacau pikiran ini. Memikirkan sakitnya anak-anak,kerepotan ibu dari anak-anak dan juga rewelnya anak-anak. Itu yang saya alami suatu waktu. Anak-anak panas, meriang dan saya sedang ada di tempat berbeda yang agak jauh. Keadaan semakin menguatirkan saat hujanpun tiba. Hanya kegelisahan yang ada dalam benak pikiran ini. Itu belum ditambah saat berkabar melalui sms istri tidak segera ditanggapi. Hufhh...sempurna semuanya.

Kekuatiran berkuasa, ketakutan bersinggasana. Takut dan gelisah menjadi ciri kehidupan. Namun semua sirna saat sampai di rumah, meski terguyur hujan dan dingin malam. Anak-anak tidur dengan sangat pulas, demikian juga ibunya. Lega rasa ini, lepas sudah kuatir dan takut itu. Pikirku, ibunya anak-anak tertidur, namun ternyata tidak. Dan saat kusapa, dia hanya bilang. “Sakit dan sehat itu bagian utuh dari hidup bahagia kita, maka jangan terlalu kuatir saat sakit dan jangan terlalu  gembira saat sehat”

saat pasangan mengerti keberadaan kita. Dan untuk itu dibutuhkan perjuangan, proses dan pengorbanan.

Salam sehat untuk semuanya..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH