Minggu, 21 Februari 2016

Luka yang menjadi awal keberhasilan

Belajar dari Pohon yang dilukai

Siang itu, saya melewati sebuah rumah yang tergolong masih sangat luas untuk ukuran jaman sekarang. Halaman yang luas itu ditanami dengan aneka pohon buah-buahan. Ada mangga, durian, belimbing,sawo,rambutan,apukat dan masih banyak lagi yang tidak mungkin saya sebutkan semua. 

Udara panas, karena kemarau sedang berada di puncaknya. Seorang laki-laki setengah baya, dengan pakaian etnik sederhana sedang berada di salah satu pohon mangga. Saya menyempatkan diri mendekat untuk sekedar menyapa.
Ternyata, setelah saya mendekat dan melihat dengan jelas, bapak pemilik rumah dan kebun ini sedang membacok-bacok dahan pohon mangga yang sebenarnya tumbuh subur dan rimbun serta termasuk mulus batang pohonnya. 
Aneh, mengapa bapak ini malah melukai pohon yang sehat, rimbun dan subur ini?
“Lho, pak,,kok malah dibacok itu memangnya kena apa?” Demikian saya menyapa demi mencari jawab akan kegelisahan saya. “Kalau tidak dibacok, pohon ini sulit berbuah ,,” Demikian bapak itu menjawab pertanyaan saya. Dari hasil percakapan sebentar itu, saya jadi mengerti betapa semua yang dilakukan bapak tadi berangkat dari pengalaman dan kejelian. Betapa pohon yang terlihat subur dan rindang namun sulit berbuah perlu dilukai untuk mampu berbuah dengan baik dan berguna.


Luka, terlukai,melukai tidak selalu mengandung kejelekan, namun justru bertujuan baik. Dengan luka itu, pohon buah bisa berbuah maksimal. Berarti, jika manusia pernah atau sedang mengalami luka, berarti ada tujuan baik yang sedang dikerjakan Sang Pemilik Kehidupan. Karena itu, jangan cepat-cepat marah dengan luka dalam kehidupan kita. Selamat menghayati “Kelukaan” dalam kehidupan,,

Tulisan ini pernah dimuat di www.satuharapan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH