Rabu, 03 Februari 2016

PELAJARAN BERHARGA DARI KIOS POTONG RAMBUT



Kios potong rambut hamper bisa ditemui di setiap sudut kota atau bahkan daerah. Dari yang sederhana sampai yang modern. Dari yang hanya dengan ruang berukuran 1,5 x 2 meter sampai yang luas  dengan pelayanan yang ekslusif. Dari yang beralat sederhana sampai yang menggunakan alat canggih. Kios potong rambut adalah sesuatu yang sederhana namun akan selalu dibutuhkan oleh setiap orang.

Di dalam ruangan itu, ada peraturan yang tak tertulis namun ditaati oleh semua. Si Tukang potong dan yang sedang memotongkan rambutnya. Diantara dua pribadi yang mungkin belum pernah saling mengenal sebelumnya akan berinteraksi dengan saling percaya dan taat untuk waktu yang tidaklah pendek. Si Tukang Potong akan memberikan pilihan akan seperti apa model potongan yang diharapkan. Dari kesepakatan inilah nantinya proses interaksi saling percaya  semakin dalam terjadi.

Setelah tercapai kesepakatan, maka proses motong rambut di kios potong rambut terjadi. Bagi yang sedang memotong rambut, ia mempercayakan sepenuhnya “Nasip” model potongan rambutnya ke si tukang potong. Ia amat percaya dan mempercayakan semuanya ke si tukang potong. Bahkan ia akan taat, akan manut dengan semua yang diperintahkan si tukang potong. Tak peduli ia itu siapa dan orang dengan jabatan apa. Ketika sedang dipotong rambutnya ia akan taat utuh dan sempurna kepada si tukang potong. 
Demikian pula untuk si tukang potong, ia akan mempertanggungjawabkan kepercayaan itu dengan bekerja sesuai permohonan yang sedang memotongkan rambutnya. Tak berniat ia untuk mencelakai,menciderai atau merusak. Ia menerima kepercayaan itu dengan tulus.

Pelajaran berharga dari kios tukang potong rambut. Ada saling percaya diantara mereka. Ada saling hormat diantara mereka, bahkan bagi yang sedang antri atau menunggupun, ia tidak boleh merampas hak yang sedang dipotong untuk dirinya. Seandainya kehidupan bersama di dunia ini mau belajar nilai mulai dari kedai potong rambut, betapa bahagianya dunia ini.


Salam 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH