TELADAN
SEMANGAT PAK TANI
Malam itu, hujan belum juga usai mengguyur bumi. Udara
dingin suasana sepi. Gemericik air hujan
mengiringi laju malam yang terasa sendu. Dalam perjalanan pulangku,
sebelum sampai dusun tempat aku tinggal, kujumpai sesosok bayangan dalam
temaram lampu dan air hujan. Setelah dekat dan saling tatap, aku kenal dia
tetanggaku.
Sejenak terjadi percakapan dan aku tahu, bapak
petani tetanggaku itu hendak ke sawah. Ia hendak melihat keadaan sawahnya,
karena hujan sepanjang hari bisa jadi merusak sawahnya. Saat kutanya, apakah
tidak dingin dan lelah, dia menjawab bahwa dingin dan lelah itu adalah bagian utuh dari kehidupan
ini. Baginya, hujan, malam, panas, dingin, letih adalah menu kehidupan yang
mesti dilahap, untuk menjaga keseimbangan hidup dan kesehatannya.
Saat pagi, tepatnya subuh, aku terbangun dan
menulis, termasuk tulisan ini, aku melihat bayangan melintas di jalan depan
rumah tempatku tinggal. Kuperhatikan, dan ternyata bapak petani yang tani malam
menengok sawahnya. Sungguh sebuah semangat “Kepahlawanan” yang luar biasa. Dia,
pak Tani sederhana itu berjuang untuk hidupdan kehidupan. Dia bukan pahlawan,
bukan pejabat, namun keteladanannya teramat berharga untuk ditiru.
Semangat Pak Tani, adalah semangat menjaga kehidupan.
Semangat menjaga semesta. Maka, bairlah aliran semangat itu juga menghembusi
siapa saja, termasuk yang membaca tulisan ini. Hembusan semangat untuk
kehidupan dan berjuang dengan iklas serta tulus.
Selamat pagi pak Tani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar