Kamis, 23 Mei 2019

ULAT dan EVOLUSI

JALUR KEPOMPONG SAUDARA



Sangat jarang manusia yang menyukai Ulat, karena kebanyakan membencinya. Itu wajar karena keberadaan Ulat yang tidak begitu menarik dan bahkan sering bulu-bulunya menjadikan banyak orang alergi. Namun meski Ulat sangat menjijikan, ada pelajaran penting darinya, untuk pembangunan spiritual manusia, termasuk yang membaca tulisan ini.



Dan manakala sudah berevolusi menjadi Kupu-kupu yang idah dan menawan, situasi berbalik. Dari yang membenci menjadi mencintai, dari yang enggan menjadi tertarik, itu semua terjadi karena keteguhan Ulat meniti jalan hidup yang teramat terjal dan penuh derita.


AWAS, JANGAN ABAIKAN INSOMNIA



Saat masih menjadi Ulat, ia dibenci dan dihindari, namun ketabahan ada dalam dirinya. Saat dirinya “berpuasa” dengan menjadi kepompong, jarang sekali ada yang mau memperhatikannya. Juga sangat jarang manusia sebagai makluk paling sempurna memperhatikan dan menjaga Ulat, andaipun menjaganya hanya demi kepuasan diri manusia saja. Adakah yang pernah menghitung lamanya Ulat berppuasa menjadi Kepompong?

Masa “semedi” atau berpuasa Ulat dalam wujud Kepompong adalah masa perjuangan yang teramat berat dan saat kebeasan tercapai, yaitu menjadi Kupu-kuppu, saat itulah dunia mulai melirik sang Kupu-kupu.

Kita, manusia (yang membaca tulisan ini) seharusnya belajar serta bercermin dari Ulat,Kepompong serta Kupu-kupu. Semua episode perjuangan dilaluinya dengan tabah. Oleh karena itu, manakala saudara menerima hinaan,makian, cacian,rerasanan (bahsa Jawa) tetaplah tegar. Saat saudara direndahkan, diejek,dianggap tidak ada dan bahkan mungkin dipandang menjijikan, tetaplah bertahan dengan senyuman. Yakini dan tumbuhkan kesadaran bahwa itu adalah cara Sang Pencipta Memproses saudara.



Juga jangan lupakan episode “berpuasa”, seperti episode Kepompong, jalani dengan tabah dan setia, jalani dengan semangat dan senyuman. Bisa jadi usaha dan pekerjaan saudara sedang sepi dan sangat mengkuatirkan, yakini bahwa Sang Pencipta sedang merenda saudara menjadi Kupu-Kupu yang elok indah.

Jika pekerjaan atau usaha saudara semakin menampakkan tanda-tanda gelap, tetaplah setia. Dan jika ada sesuatu yang bisa menghadirkan harapan, jalani dengan senang hati..Yakinkan bahwa akan sampai saatnya saudara menjadi indah seperti Kupu-Kupu..

Bersamabung di episode berikutnya..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH