OBAT SAAT MERANGGAS |
Mungkin tidak banyak orang yang mau memperhatikan siklus
kehidupan pepohonan. Semua karena kebasan, tidak ada yang memaksa untuk
memperhatikan. Selain itu juga karena memang tidak ada keuntungan material
dengan memperhatikan gerak-gerik pepohonan, yang ada malah justru perbuatan itu
adalah kesia-siaan. Ya tidak mengapa,toh hidup adalah pilihan dan pilihan
itulah yang akan dinikmati oleh masing-masing pribadi.
Meranggasnya pepohonan adalah sebagai media pembaharuan,
dari sesuatu yang “using” pada jamannya, menuju ke sesuatu yang baru, sesuai
kondisi jamannya pula. Ada jeda waktu dalam meranggas, yang kalau boleh saya
istilahkan sebagai saat bertapanya pepohonan. Dengan meranggas, maka penguapan
dibatasi,karena daun-daun dbiarkan luruh. Dengan pembatasan penguapan, maka si
pohon sedang bertahan dari ancaman kematian. Setelah usai bermeditasi atau
bertapa, akan tiba saatnya kuncup-kuncup daun baru bermunculan. Dan ini juga
sebagai penanda, bahwa, musim panas,musim kemarau sudah akan menutup
episodenya.
TIPS AGAR GIGI TIDAK MERANGGAS |
Bahasa alam, termasuk di dalamnya bahasa pohon dengan
siklus meranggasnya, sering dipakai manusia untuk menandai siklus makrokosmos,
siklus alam semesta. Dan semua bermanfaat untuk menjaga keberadaannya sebagai
makluk hidup, semisal petani akan segera bersiap bertanam dengan hadirnya
kuncup-kuncup daun dari pohon yang usai meranggas.
Usai meranggas adalah masa menggairahkan untuk pepohonan.
Akan segera hadir dedaunan baru, warna yang
berubah, kemudian saat pagi, kemilausinar matahari akan berloncatan
serta menari pada pucuk-pucuk dedaunan itu dan itu menjadikan manusia tertarik
untuk kemudian mengabadikannya dalam bingkai hidup mereka.
Terkadang, dalam meniti jalan kehidupannya, manusia juga
mesti “meranggas”, meniti jalan-jalan sepi, jalan-jalan sunyi, rute terjal dan
juga kabut pekat keragu-raguan. Seolah harapan terhempas alam, dan tidak jarang
ada manusia yang terjerumus dalam kubangan keputusasaan. Meranggasnya dedaunan
pada pepohonan adalah “bertapa”nya pepohonan demi esok yang lebih baik. Maka,
sebagai manusia (yang membaca dan merasa sebagai manusia lho ya,.)semestinya
bisa meluangkan waktu untuk “bertapa”, untuk mempersiapkan esok yang lebih
ceria dan cerah.
Dalam proses “pemeranggasan”, akan dilebur semua
sisi-sisi serta energi negative dalam seluruh kehidupan manusia. Ada dendam,sakit
hait,kemalasan, penolakan, kecemburuan, ketertutupan,keangkuhan,kemunafikan,…semua
harus diluruhkan untuk kemudian menjadi sesuatu yang baru dan elok dilihat oleh
seluruh semesta..
Selamat Meranggas..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar