Jumat, 25 Maret 2016

MIN KALI MIN.....YO BEN...

JUMAT AGUNG
Orang Jawa terkenal dengan kemampuan bermanuver yang sangat kuat. Dalam segala hal,bermanuver itu seolah menjadi chiri khas. Oleh karenanya, terkadang sulit mengerti dengan baik apa yang menjadi tujuan dari sebuah kata,kalimat dan atau tindakan. Karena semuanya selalu bermuatan makna yang teramat sangat banyak. Kesemua makna itu terbungkus dalam kotak yang terlihat selalu samar dan semu.
Tema di atas menjadi salah satu bukti kekayaan Jawa di dalam mengolah sebuah kata atau kalimat. Judul di atas bisa bermakna banyak sekali. Berasal dari istilah matematika  (-) x (-) atau minus (disingkat min) kali min. Itu adalah kalimat yang netral, maka bisa dimaknai banyak. Bisa informatif,pengajaran atau pertanyaan. Jika itu informatif maka semestinya kalimatnya dilanjutkan namun jika pertanyaan maka cukup dengan kalimat di atas.
Oleh bahasa Jawa, min kali min itu dimaknai sebagai kalimat informatif, karena ini berkait erat dengan intonasi. Informasi tentang apa?Tentang sebuah tempat, yaitu KALI atau sungai. ungkapan matematika minus kali minus, dalam bahasa Jawa bisa menjadi ungkapan informatif yang  bisa juga bernuansa peringatan.
Dalam rangka permenungan Jumat Agung, saya hendak dengan sederhana mengajak kita semua  belajar dari “Min kali min...Yoben..”. Sang Anak Manusia sadar bahwa kesempurnaan derita sudah di depan mata, dan Dia bisa meninggalkan derita itu. Namun Dia lebih memilih tetap menerima derita itu dengan kesadaran. Semua berangkat dari pemaknaan panggilan hidup bahwa memang Derita itu harus dijalaniNYa. “Tuhan..Salib  Tuhan...Yoben.”, mungkin itulah kalau dikaitkan dengan tema di atas. Min dalam konteks Jawa bisa berarti nama seseorang,nama kuno yang sekarang sudah mulai punah digerus nama-nama barat, nama asing yang maknanya bukan berakar pada ke-Jawa_an.
Oiya, Si Min tadi juga tetap ngeyel meski kali (sungai) di depannya banjir. Mungkin Si Min itu mau ngapel,mau nonton bioskop,atau mau apa, saya tidak tahu. Namun Si Min punya tekad yang luar biasa untuk menyeberang sungai itu.
“Miiinnnn....kali Miiiinn....” Sebuah teriakan peringatan. Si Min menjawab...”Yo bennnn....”
Selamat Merefleksikan Kerelaan Sang Anak Manusia di Jumat Agung
salam cinta untuk semesta..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH