Kamis, 10 Maret 2016

JANGAN SELALU MENCARI SIAPA YANG SALAH

LUPA MENUTUP PINTU GERBANG

Hadiah pagi yang sungguh sempurna, apakah gerangan?Sampah yang dibuat berantakan oleh segerombolan Anjing. Gara-gara letih mendera, karena seharian beraktifitas, kami lupa sebelum tidur menutup pintu gerbang masuk ke tempat tinggal kami. Selain itu, posisi sampah yang ada di plastik juga kurang ideal, hanya menggantung 50cm di tembok menjadikan hewan bisa menjangkaunya.
Semua telah terlambat, pagi yang cerah indah semestinya ceria menyapa justru muram durja didapati. Sampah berserakan di sekitar halaman. Ada bau tidak senonoh mengikuti ke manapun nafas beredar. Tinggal sesal yang ada. Mengapa lupa menutup pintu?Mengapa tidak menaruh sampah pada posisi lebih tinggi dan tidak terjangkau hewan peliharaan?

Beberapa ekor anjing masih terlihat di sekitar sekitar sampah itu. Nampah kenyang dan puas,sementara saya kesal dan kecewa. Selalu saja kepuasan pada pihak satu dibarengi kekecewaan pada pihak seberangnya. Namun mestikah hal ini terus terjadi sepanjang waktu beredar?Tidak mungkinkah dua sisi senantiasa tersenyum bahagia?

"Jika mungkin, biarlah keduabelah pihak TERSENYUM, karena tidak selalu senyum berkawan dengan Kesedihan"
Anak pertama saya sudah terbangun dan mendekati saya yang masih kesal karena ulah anjing itu. Bertanya sebentar kemudian dengan sangat enteng berkata. ‘Biar saja ta pak sampahnya berantakan, kan itu juga membuat  anjing-anjing itu kenyang. Kasihan Pak , ga ada yang kasih makan”, jawaban atau peryataan polos yang menyadarkan saya.

Memang tidak selalu harus menanya siapa yang salah. Karena dari sesuatu yang kita anggap salah justru bisa menghidupi ciptaan yang lain. Ternyata, pada sisi yang lain, keteledoran bisa menjadi berkat sesama ciptaan. Dan tidak mesti selalu mencari siapa yang salah.
Selamat pagi sahabat..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH