LUPA MENUTUP PINTU GERBANG
Hadiah pagi yang sungguh sempurna, apakah
gerangan?Sampah yang dibuat berantakan oleh segerombolan Anjing. Gara-gara letih
mendera, karena seharian beraktifitas, kami lupa sebelum tidur menutup pintu
gerbang masuk ke tempat tinggal kami. Selain itu, posisi sampah yang ada di
plastik juga kurang ideal, hanya menggantung 50cm di tembok menjadikan hewan
bisa menjangkaunya.
Semua telah terlambat, pagi yang cerah indah
semestinya ceria menyapa justru muram durja didapati. Sampah berserakan di
sekitar halaman. Ada bau tidak senonoh mengikuti ke manapun nafas beredar. Tinggal
sesal yang ada. Mengapa lupa menutup pintu?Mengapa tidak menaruh sampah pada
posisi lebih tinggi dan tidak terjangkau hewan peliharaan?
Beberapa ekor anjing masih terlihat di sekitar sekitar
sampah itu. Nampah kenyang dan puas,sementara saya kesal dan kecewa. Selalu saja
kepuasan pada pihak satu dibarengi kekecewaan pada pihak seberangnya. Namun mestikah
hal ini terus terjadi sepanjang waktu beredar?Tidak mungkinkah dua sisi
senantiasa tersenyum bahagia?
"Jika mungkin, biarlah keduabelah pihak TERSENYUM, karena tidak selalu senyum berkawan dengan Kesedihan"
Anak pertama saya sudah terbangun dan mendekati
saya yang masih kesal karena ulah anjing itu. Bertanya sebentar kemudian dengan
sangat enteng berkata. ‘Biar saja ta pak sampahnya berantakan, kan itu juga
membuat anjing-anjing itu kenyang. Kasihan
Pak , ga ada yang kasih makan”, jawaban atau peryataan polos yang menyadarkan
saya.
Memang tidak selalu harus menanya siapa yang
salah. Karena dari sesuatu yang kita anggap salah justru bisa menghidupi
ciptaan yang lain. Ternyata, pada sisi yang lain, keteledoran bisa menjadi
berkat sesama ciptaan. Dan tidak mesti selalu mencari siapa yang salah.
Selamat pagi sahabat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar