Suasana ruangan atas rumah itu masih sepi. Gelap sudah
mulai menyelimuti alam semesta. Aku tahu, ruangan itu sudah dipesan oleh
seseorang dengan 12 rombongannya. Entah siapa Dia, hanya yang aku dengar
tentangNya adalah orang yang ajaib. Dia bisa menyembuhkan orang buta, orang
lumpuh dan bahkan orang yang sudah meninggal bisa dibangkitkannya.
Seperti pesan yang diberikan pemilik penginapan itu, aku
menyediakan apa saja yang dibutuhkan oleh penyewa yang akan datang hari ini. Roti
tidak beragi, kain penyeka, tempat air dan juga anggur yang merupakan hidangan
khas kami berserta roti. Malam nanti adalah peringatan hari taya agama kami
yangt di dalamnya ada ritus makan roti yang tanpa ragi. Semua sudah kusiapkan
dengan baik, kini tinggal menunggu kedatangan tamu-tamu itu.
Panas hari ini sangat menyengat, hingga menjelang sore
ini, panas itu masih terasa kuat menyengat suasana. Matahari sudah condong kea
rah barat, pertanda senja akan segera datang. Tamu yang kutunggu belum juga
nampak akan datang. Di jalanan kulihat banyak orang lalu lalang dan beberapa
tidak aku kenal, mungkin mereka pendatang yang sedang ingin merayakan hari raya
agama kami. Beberapa anak-anak bermain kejar-kejaran mengisi suasana hari.
Semilir angina sedikit mengurangi panas hari ini namun
juga diikuti oleh debu-debu yang beterbangan. Beberapa kereta dengan keledai
sebagai penariknya melintas, mereka menahan beban yang nampak sangat berat. Dalam
ketermenunganku, tiba-tiba ada serombongan orang muncul dari sebuah tikungan di
ujung rumah yang nampak paling besar.
Rombonggan lelaki semua. Nampak yang paling depan,
wajahnya tenang dan sangat nampak datar. Berjalan dalam ketenagan yang luar
biasa. Sementara di belakangNya anggota rombongannya mengikuti dengan tertib. Pikirku
yakin bahwa ini yang akan menyewa penginapan ini. Dan benar saja, mereka menuju
kea rah aku menjaga penginapan ini, segera masuk dan menyapaku.
“Salam sejahtera sahabat, ini kami yang tempo hari
melalui seorang saudara kami memesan penginapan ini. Sekarang ijinkan kami
memasuki tempatnya”, Sapa orang yang nampak anggun dan sangat berwibawa itu. Sementara
rombongan yang lain diam dan tenang,meski kulihat ada guratan letih di wajah
mereka dan juga sedikit nampak kekuatiran terpancar dari beberapa wajah mereka.
“Oiya, salam sejahtera juga sahabat. Ini kuncinya dan
ijinkan saya mengantar kalian semua ke ruangan atas, karena disanalah
sahabat-sahabat ini akan menginap”, Jawabku memberi keterangan. Dan kemudian
aku mengantarkan mereka. Menaiki tanggta itu dengan sangat tenang, kemudian
sesampainya di ruangan atas, kupersilahkan mereka memasukinya.
Orang yang nampak paling berwibawa itu memeriksa ruangan
dan sesekali menanyakan beberapa kebutuhan yang dibutuhkan untuk malam nanti. Dengan
senang hati aku memberikan keterangan dan juga bantuan. Setelah semua selesai,
aku kembali turun dan sebelum turun, orang yang nampak paling berwibawa itu
membisiki aku.
“Nanti malam, Aku mengijinkan kamu menyaksikan pesta
kami. Silakan saksikan dan kamu tulis agar bisa menjadi referensi manusia di sepanjang sejarah”, demikiian sapa
orang yang nampak sangat berwibawa itu. Aku kaget dan sembari melangkah turun,
menjadi penasaran tentang peristiwa apa yang akan terjadi malam nanti…
Bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar