"Di Laut
Utara Cina," demikian awal dari kisah legenda ini, "konon ada seekor
ikan bernama Kun yang panjangnya mencapai ribuan meter.
Ikan raksasa ini ini dapat berubah
bentuk menjadi seekor burung yang bernama Pung, yang juga memiliki panjang
ribuan meter. Ketika mengepakkan sayapnya mengarungi angkasa, sayap tersebut
membentang seperti awan yang menutupi langit. Pung terbang mengarungi angkasa
melintasi samudra: menuju Kutub Selatan
"Pung raksasa terbang menuju
Laut Selatan, menggerakkan air dengan sayapnya yang luar biasa sepanjang tiga
ribu kilometer, namun lebih dulu ia harus memutar angin menjadi tornado sampai
mencapai ketinggian sembilan puluh ribu kilometer.
Perlu waktu enam bulan untuk
mencapai ketinggian tersebut dan hanya jika burung itu siap. Kini, hanya bentangan
langit luas nan biru yang di belakangnya dan tak ada satu pun penghalang di
depannya, Pung bisa langsung terbang ke selatan dengan leluasa.
Bagaimana para makluk berakal bisa
membandingkan kemegahan semacam itu dengan kabut pagi, debu, dan
makhluk-makhluk tak berarti?
"Bila airnya dangkal, tentu
takkan mampu menampung sebuah kapal besar, tapi tuangkanlah air dalam cangkir
pada suatu tempat yang dangkal, dan batang jerami pun akan mengapung seperti
kapal.
Jika Anda menempatkan cangkir di
tempat itu tentu akan tenggelam. Begitu pula, jika kurang hembusan angin maka
ia takkan mampu membentangkan sayap raksasanya.
Hanya dengan ketinggian sembilan
puluh ribu kilometer, baru tercipta ketinggian ideal untuk bisa menampung Pung.
Akhirnya Pung pun bisa mengawali
perjalanan pentingnya.
Ketika seekor cicada (semacam
jangkrik) mendengar kisah itu, ia berkata pada burung merpati, "Kalau aku
bisa terbang, aku akan cepat hinggap di sebuah pohonelm. Kadang aku tidak dapat
mencapainya dan malah terjatuh lagi ke tanah. Namun, aku selalu membuat
kemajuan.
Tapi kenapa Pung harus berjuang
keras lebih dulu untuk bisa melampaui sembilan puluh ribu kilometer, padahal
dengan itu ia tak menciptakan kemajuan apa-apa sebelum memulai perjalananya ke
selatan."
"Ketika seseorang terpaksa
harus pergi ke hutan di dekat daerahnya dan akan segera kembali beberapa jam
kemudian, ia tak perlu menyiapkan bekal makanan apa2.
Jika Anda berniat pergi ratusan kilometer
jauhnya, mungkin harus menyiapkan bekal semalaman.
Dan jika harus pergi ribuan
kilometer, ia harus menyiapkan bekal untuk tiga bulan. Apa yang bisa dimengerti
cicada dan burung merpati tentang hal itu? Cicada tidak pernah merasakan musim
semi atau gugur karena umurnya pendek."
Sama seperti Pung yang tetap
berjuang keras untuk naik keatas tanpa mencapai kemajuan sedikitpun dalam
meraih takdirnya, walaupun dicemooh oleh burung dan serangga lain, ia tetap
mengepakkan sayapnya ke atas hingga pada ketinggian yang besar di atmosfer
bumi.
Sementara burung2 kecil lainnya
masih sibuk membicarakan ketololannya, ia berhasil membentangkan sayapnya dan
terbang tinggi sekali tanpa kesulitan ke arah selatan dan akhirnya tiba di
Kutub Selatan.
sumber:nomor1.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar