Kamis, 13 April 2017

Menjaga Tenunan Kain Nusantara Demi Indahnya Semesta Terjaga




Ketika kerukunan di Negara tercinta terancam di sana sini, ada sebuah berita menggembirakan. Ini terjadi di sebuah desa, atau tepatnya dusun sederhana. Nama dusunya dusun Nalen, desa Watuagung, Tuntang. Apa yang bisa diandalkan dari desa sederhana ini terkait kerukunan dalam kehidupan bersama? Gotong royong atau kerjasama masih kuat di dusun ini.

Hari ini, kamis 13 April 2017, sekitar pukul 13.00 WIB semua warga masyarakat  berbondong-bondong ke kompleks makam desa. Mereka hendak membersihkan kompleks makam. Lho, membersihkan kompleks makam kan sesuatu yang biasa ta? Iya memeng benar, sesuatu yang biasa namun untuk saat ini boleh dikatakan sesuatu yang luar biasa. Mengapa luar biasa? Karena dilakukan di saat menjelang umat Kristen melakukan ritus agama mereka, yaitu paskah.
Perlu diketahui bahwa ritus paskah selalu dimulai dengan rabu abu, kamis putih,jumat agung, sabtu sunyi dan minggu paskah. Nah saat kamis menjelang jumat agung, seluruh warga dusun sepakat untuk mengadakan kegiatan bersih makam. Ini dikerjakan oleh semua penduduk tanpa melihat apa agama mereka, tanpa melihat sejarah mereka, namun semua telibat membersihkan makam.
Makam adalah sebuah tempat di mana disana terkubur leluhur dan juga saudara-saudara orang yang hidup di dusun tersebut. Ini menarik karena banyak warga pendatang dan karenanya tidak ada sejarah langsung untuk mereka, namun dalam semangat kerukunan, mereka seia sekata berbaur membersihkan kompleks makam itu.  Di dusun Nalen dihuni oleh tiga komunitas agam yaitu Budha, Islam dan Kristen. Ketiga komunitas itu hidup sangat rukun dengan saling membantu serta menolong.
Ritual membersihkan makam tidak hanya sekali saja namun sesuai jumlah hari raya umat penghuni dusun tersebut. Artinya, selain menjelang periode paskah nantinya aka nada saat menjelang idulfitri dan waisak. Ini berarti, di dalam diri masyarakat penghuni dusun nalen telah tertanam jiwa saling menghargai dan demi menghargai itu ada korban yang mesti disediakan, apakah itu? Waktu. Iya, mereka rela memberikan waktunya demi menjaga tenunan kebhinekaan dalam keindahan hidup bersama.
Apa yang terjadi di dusun Nalen ini memang sangat sederhana dan bisa jadi juga terjadi di banyak tempat lain. Namun demikian, informasi ini semoga bisa menjdi oase penyejuk penghuni nusantara yang semakin hari disodori menu informasi yang merobek “kain Indah Nusantara” yang sangat beragam ini.  Semoga, informasi ini berharga untuk siapa saja yang masih mencintai nusantara dan juga yang masih mencintai indahnya Semesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH