Sabtu, 01 Oktober 2016

DALIJO BELAJAR KEIKLASAN



Pagi-pagi, Dalijo sudah di kebun. Dia diminta bapaknya memetik buah papaya di kebun. Menurut bapaknya, papaya di pinggir kali, dekat pohon nangka di sebelah batu besar itu sudah masak. Maka, jam 5 pagi Dalijo bangun, bergegas dengan semangat membara. Namun sesampainya di kebun, Dalijo tidak melihat dan menemukan buah papaya yang siap di petik. Setelah di dekati, ternyata buah itu kelihatannya baru saja dipetik, namun Dalijo tidak tahu siapa yang memetiknya.
Dalijo bingung, namun segera bergegas pulang, karena  pagi ini harus rewang di rumah Pakde Sura. Sesampainya di rumah, Dalijo segera lapor Bapaknya.
“Pak, Pepayane sudah tidak ada. tidak mungkin dipangan Codot. Aku tidak tahu juga, siapa yang mengambilnya”, Lapor Dalijo Polos.
“Jangan sembarang tuduh Cah Bagus, tidak baik itu. Siapa tahu jatuh dan kamu tidak bisa menemukannya”, Jawab bapaknya.

“Tidak mungkin kalau jatuh Pak, lha wong sekitare padang njingglang. Mosok papaya bisa lari?”, Jawab Dalijo penuh argument. “Pasti dimaling orang pak”, Lanjut Dalijo. Bapaknya tersenyum, meletakkan kampak yang sedari tadi dipakai untuk membelah kayu. Kemudian mendekati Dalijo,anaknya itu.
“Dalijo,anakku sing bagus dewe, jika benar papaya itu diambil orang, jangan kamu katakana dicuri. Mungkin diasedang sangat butuh, sedang tidak punya uang untuk membeli. Makanya mengambil papaya kita, mungkin juga tidak sempat meminta kepada kita. Dan seharusnya kita bersyukur lho nang, kita tidak usah repot-repot mengantarkannya ke rumahnya, dia sudah mandiri, mengambilnya sendiri”, Urai bapaknya dengan gambling.
Dalijo manggut-manggut, entah paham atau tidak, namun setidaknya, bapaknya sudah memberinya pelajaran tentang keiklasan. Saat kita iklas terhadap segala milik kita, dan tidak merasa memilikinya, maka disitulah kedamaian itu terwujud. Namun saat kita merasa memiliki, dan yang kita rasa sebagai milik itu diambil orang atau pihak lain, ada kmarahan yang muncul. Kemarahan itu bisa mendorong kita melakukan apa saja. Dendam,kecewa,sakit hati,adalah benih-benih tindakan jahat. Maka, iklaskan semuanya.

nantikan kisah Dalijo berikutnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH