Sepertinya tidak ada,atau sangat jarang orang
menyukai binatang ini. Bahkan,baru-baru ini,pemerintah DKI Jakarta mengadakan
gerakan untuk menangkap hewan ini, meskipun di dalamnya ada semacam pesan moral
untuk kelompok tertentu.
Tikus, itulah binatang yang saya maksutkan. Hewan ini
termasuk hewan pemangsa,yang selalu membuat kerugian untuk manusia (khususnya
yang serakah lho ya). Dia akan memakan apa saja yang dia suka tanpa pernah
permisi dan peduli. Dia termasuk ke dalam golongan hewan jorok karena bisa
hidup di tempat yang sangat kotor sekali.
Banyak orang membenci hewa ini dan
selalu berupaya menyinglkirkannya dari kehidupan. Di setiap rumah, jika muncul
hewan ini,maka akan dicoba diusir dengan berbagai cara. Sangat jarang orang berterima
kasih atas kehadiran hewan ini,meskipun bisa memberi keuntungan besar. Tanya kepada
pemilik perusahaan obat pembasmi tikus,berapa keuntungan mereka setiap hari?
Namun sekali lagi,meskipun memberi keuntungan
besar,sepertinya tidak mungkin si pemilik parik racun tikus itu akan memelihara
tikus dalam kandang mewah dan diletakkannya di ruang tamu mewahnya. Pasti akan
jijik dan menyebalkan. Dari yang sedikit atau bahkan tidak ada orang yang
diberi keuntungan akan hadirnya hewan ini,saya akan bercerita tentang “Jasa
Kepahlawanan” hewan ini, terkhusus untuk saya, paling tidak dalam sebuah pagi.
Pagi itu,hari minggu. Hujan semenjak sore demikian
mesra mencumbui bumi. Dingin menjadikan tidur sebagai pekerjaan yang paling
menyenangkan, tidak peduli esok masih banyak pekerjaan lain menunggu. Maka,tidur
nyenyaklah saya, ditemani hujan dan dingin malam. Saking nyenyaknya, hingga
pagi menjelang sulit untuk beranjak dari dipan tempat tidurku yang sederhana. Suara
ayam jantan berkokok,deru kendaraan melaju di jalan desa yang meraung,tidak
bisa memanggilku dari tidur nyenyak saat itu.
Hingga dalam sebuah kesempatan, masih
dalam tidur,selah-olah ada benda bergerak di dekat punggng saya. Masih tidak
peduli, saya tetap tidur. Kemudian saat benda hangat itu seolah
bergerak-gerak,saya mencoba membalikan tubuh,benda itu terasa sangat dekat di
depan hidung saya. Ada desah nafas
lembut dan juga bau asing yang mampir dalam indera penciuman saya. Penasaran,saya
mencoba mendekatkan indera penciuman kea rah obyek yang menyalurkan desah nafas
lembut itu. Semakin kuat aroma aneh,tidak sedap itu. Dan saat semakin
penasaran,semakin dekat saya membuka mata.
“Arrrkkhhhh………………!” Ternyata seekor tikus
kecil,ikut tidur di dalam selimut. Kaget hebat membuat saya melonjak,terbnagun
dan sambil marah mencoba mengejar tikus yang keburu kabur menyelamatkan diri. Saya
terbangun,melihat jam dan ternyata sudah menunjukan jam 05.15. bersyukur tidak bangun terlalu siang,karena
sejam kemudian mesti mengerjakan bagian dari tugas kehidupan. Ternyata tikus
itu telah menolong saya terbangun dari nyenyaknya tidur.
Terima kasih tikus
atas jasamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar