Rabu, 12 Oktober 2016

HIDUPMU KAU YANG MENENTUKAN SENDIRI




Dalam sebuah pembinaan generasi muda, seorang fasilitator mengajak semua peserta bemain dalam sebuah permainan ringan. Permainan yang sungguh sangat sederhana dan juga sangat mendidik serta penuh nilai-nilai baik untuk kehidupan.

Semua peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok kemudian berkumpul menjadi satu kumpulan. Kemudian mulailah  fasilitator menjelaskan bentuk dan cara permainan. Semua peserta diberi waktu sekitar 12 menit, dan dalam durasi waktu itu diminta untuk menghitung angka, dengan empat langkah. Ada penambahan,pengurangan,perkalian dan pembagian. Semua peserta bebas memulai dari jumlah berapapun ,yang penting setelah 12 menit jumlahnya cocok.


Mulailah setiap peserta melalukan proses. Ada yang memulai dari penambahan,ada yang dari pengurangan juga ada yang berawal dari perkalian, yang penting empat model matematika dilalui. Kelompok-kelompok itu ingin benar dan dalam waktu yang cepat,karena ketepatan waktu juga menjadi perhitungan penilaian.

Benar juga, semua berlomba mengejar waktu tercepat dan ketepatan jumlah  perhitungan. Setelah usai,semua mempresentasikan hasil beserta jumlah yang mereka hitung. Ada yang 2000,ada yang 3000 dan juga ada yang 5000. Semuanya benar dan tepat,serta tidak ada yang lebih dari 12 menit. Setelah semua diberi apresiasi,lalu Fasilitator menyatakan bahwa setiap kelompok berhak menerima uang sejumlah yang mereka berhasil mereka hitung.
Mendengar keputusan fasilitator, banyak, bahkan hampir semua bersungut-sungut dan kecewa, mengapa tidak menghitung dalam jumlah angka besar. Kekecewaan itu dimengerti oleh si fasilitator.
“Ini semua adalah gambaran hidup kita. Semua dari kita diberi hidup oleh Tuhan untuk kita buat sedemikian baik,karena pada ujung kehidupan nanti,kita jugalah yang akan menikmati hasil dari kehidupan kita. Jadi,jangan pernah sembrono dengan kehidupan dan hidup kita. Kerjakan dan lakukan semua dengan serius,karena sejatinya hidup kita ini adalah hidup kita untuk waktu nanti”, Demikian kata Si Fasilitator.
Semua peserta terdiam dalam keadaa tertunduk. Dalam keheningan,ada yang neyeletuk, “Alangkah senangnya kalau kami tadi mengitung dalam jumlah besar”. 
Hidup kitapun demikian. Apa yang kita kerjakan saat ini berpengaruh untuk hari esok. Jika kita sembrono aka hasilnya juga akan sembrono,jika serius maka akan serius pula hasilnya, jangan sampai nanti kita kecewa dengan cara kita menghayati dan menjalani hidup saat ini.

Salam hormat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH