TANAMAN PORANG |
1.
PENGANTAR
Nama
Tanaman Porang, melejit bak meteor. Itu semua karena nilai ekonomis yang
terkandung di dalamnya. Karena bernialai ekonomis tinggi dan mudah
dibudidayakan, maka saat ini banyak yang mulai melirik agribisnis Porang. Budidaya
porang saat ini mulai banyak dilakukan oleh para petani di Indonesia. Harga
jualnya yang cukup mahal, membuat masyarakat tergiur menanam tanaman yang
bernama latin amorphopallus muelleri ini.
Umbi
porang menembus pasarnya menembus luar negeri dan menjadi salah satu usaha yang
cukup menjanjikan. Mengandung zat glucomanan, umbi porang diekspor ke luar
negeri untuk kebutuhan bidang industri, kesehatan dan makanan. Porang atau Walur Kuning biasanya tumbuh liar di hutan
tropis dengan ketinggian rata-rata mencapai sekitar 1,5 meter. Namun saat ini,
banyak masyarakat yang mencoba peruntunganya dengan budidaya porang. Kalau Liar
saja bisa tumbuh dan menghasilkan Umbi, apalagi kalau dibudidayakan!!
Porang
merupakan tanaman yang tumbuh tunggal dengan warnarcorak belang hijau putih
pada batangnya. Siapa sangka, tanaman porang ini ternyata menjadi bahan alami
pembuatan lem dan jelly oleh pabrik di luar negeri seperti Jepang, Cina dan
juga beberapa negara Eropa. Budidaya
porang terbukti sangat menjanjikan. Bahkan seorang petani asal Madiun bernama
Paidi kini jadi milyarder setelah berhasil menanam porang. Sebelumnya, dia
hanyalah seorang pemulung.
Setiap
tahunnya, kebutuhan ekspor porang mencapai 750 ton untuk memenuhi
perusahaan-perusahaan besar dunia, seperti Jepang dan Cina. Usaha di bidang
porang masih terbuka lebar, sehingga siapapun bisa melakukan budidaya porang. Untuk
harganya sendiri, porang basah dihargai sekitar Rp 7.000- 9.500 per kilogram.
Sementara untiuk porang kering yang sudah di iris-iris harganya bisa mencapai
Rp45.000 per kilogram.
Bagaimana
tertarik tidak? Jika tertarik, berikut kami sampaikan mengenai cara budidaya
porang dari awal tanam hingga panen.
BIBIT PORANG (KATAK) MINAT WA 085870480039 |
II.
CARA MUDAH BUDIDAYA PORANG
Syarat Tumbuh Tanaman Porang
A.
Perhatikan Jenis dan PH Tanah
Tanaman
porang pada dasarnya dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Namun agar hasilnya
lebih maksimal, anda perlu menyiapkan tanah gembur dan subur yang tidak
tergenang air. Selain itu, pastikan juga keasaman tanah harus berada pada pH
6-7.
B.
Kondisi Lingkungan
Budidaya
porang memerlukan naungan tumbuhan lainnya agar porang yang kita tanam bisa
tumbuh dengan baik. Tingkat kerapatan naungan pohon porang ini harus minimalnya
40 persen. Jenis tanaman yang baik untuk menaungi tanaman porang seperti
mahoni, jati, dan juga sono.
C.
Iklim Atau Suhu
Menanam
porang juga harus memperhatikan iklim dan suhu. Tanaman porang akan lebih baik
jika ditanam pada ketinggian 100-600 mdpl.
III.
Teknik Perkembangbiakan Porang
Perkembangbiakan
porang bisa dilakukan dengan cara vegetatif maupun generatif. Namun secara
umum, teknik perkembangbiakan budidaya porang dilakukan dengan tiga teknik ini;
A.
Perkembangbiakan dari Katak
atau Bulbil
Katak
adalah bintil berwarna porang berwarna coklat kehitaman biasanya muncul pada
pangkal dan tangkai daun porang. Dalam 1 kilogram katak atau bintil, berisi 100
butir bintil/katak.
Bintil
atau katak porang bisa anda kumpulkan saat panen, kemudian simpan sampai musim
penghujan tiba, lalu tanam bintil atau katak tersebut di lahan yang telah
disiapkan.
B. Perkembangbiakan Melalui Buah
dan Biji Porang
Budidaya
porang juga dapat dilakukan dengan mengembangbiakan Katak (Bulbil) dan bijinya.
Dalam kurun waktu 3-4 (tergantung besarnya katak/bulbil) tahun porang akan
segera berbunga dan berubah menjadi buah atau biji. Satu tongkol buah/umbi
porang, bisa menghasilkan 250 butir yang bisa anda gunakan untuk bibit porang
dengan disemaikan terlebih dahulu.
C.
Perkembangbiakan dengan Umbi
Memulai
budidaya porang, anda juga bisa mengembangbiakan umbi porang yang berukuran
kecil. Umbi porang yang berukuran kecil, bisa anda peroleh dari hasil
pengurangan tanaman porang yang sudah rapat. Hasil pengurangan tanaman porang
ini, anda kumpulkan dan bisa dimanfaatkan sebagai bibit.
Sementara
untuk umbi porang yang berukuran besar, anda bisa membelah dan memecah-mecah
bagianu umbi menajdi beberapa bagian lalu anda tanam di lahan yang sudah
disiapkan.
IV.
Persiapan Lahan untuk Budidaya Porang
Yang
harus diperhatikan dalam budidaya porang adalah lahan. Lokasi lahan yang sangat
baik untuk menanam porang yakni dibawah naungan pepohonan seperti mahoni, jati
dan sebagainya. Menanam pohon di lahan terbuka juga bisa anda lakukan, asalkan
diberi naungan paranet agar cahaya sinar matahari tidak terlalu berlebihan.
Yang
harus anda perhatikan dalam menyiapkan lahan untuk porang; Pertama, bersihkan
dulu lahan yang akan dipakai dari gulma dan berbagai sisa tanaman. Untuk
pemasangan ajir harus diberi jarak 1 m x 1 m itu untuk bibit umbi maupun katak.
Ketiga, buat jalur dengan cangkul selebar 0,5 meter, untuk bibit porang yang
menggunakan bintil atau katak tanam pada jalur yang sudah dicangkul.
Sementara
untuk bibit yang berasal dari umbi buat lubang dengan ukuran 20x20x20 cm.
Berikan
pupuk pupuk dasar sebelum umbi porang ditanam menggunakan pupuk bokashi 0,5
kg/lubang dicampur dengan top soil, sementara untuk bibit katak, gunakan pupuk
bokashi dicampurkan dengan tanah sekitar ajir.
V.
Cara Menanam Porang
Yang
harus diperhatikan dalam budidaya porang juga yakni cara dan teknik menanamnya.
Tanaman porang sangat baik ditanam pada musim hujan, yaitu pada bulan
November-Desember.
Cara
menanam porang sebagai berikut. Masukan bibit porang yang telah disiapkan satu per
satu ke dalam lubang tanamyang sudah disiapkan, ingat letak bakal tunas harus
menghadap ke atas.
Setiap
lubang tanam mesti diisi 1 bibit porang dengan jarak tanam antara 1 meter x 1
meter. Setelah selesai, tutup lubang dengan tanah setebal 3 sentimeter.
VI.
Cara Pemupukan Tanaman Porang
Budidaya
porang juga harus memperhatikan pemberian pupuknya. Menanam porang harus
dilakukan pemupukan dasar. Selanjutnya, pemupukan bisa dilakukan setahun sekali
saat masuk musim hujan. Gunakan pupuk urea 10 gram dan 5 gram SP 36 pada satu
lubang tanaman porang. Pemberian pupuk sendiri dilakukan dengan cara ditanam
pada sekitar batang porang.
VII.
Pemeliharaan Porang
Agar
pertumbuhan porang bisa maksimal anda harus melakukan perawatan intensif salah
satunya membersihkan gulma. Gulma bisa menjadi penyaing porang dalam hal
penyerapan air dan unsur hara.
Membersihkan
gulma dan tanaman lainnya bisa dilakukan sebulan sekali. Gulma yang sudah kita
bersihkan jangan dibakar atau dibuang, tapi masukan ke dalam lubang untuk pupuk
organik.
VIII.
Pengendalian Hama dan Penyakit Pada
Tanaman Porang
Yang
tak kalah penting dari budidaya porang yakni pengendalian hama. Biasanya
tanaman porang dihinggapi hama semacam ulat makasar orketti, belalang, ulat
umbi araechenes dan nematoda.
Biasanya
penyakit yang menyerang porang diantaranya busuk batang semu, dan mengalami
layu daun yang diakibatkan oleh jamur Rhyzoctonia sp, Cercospora sp, Sclerotium
sp.
Untuk
mencegah agar porang tidak terkena penyakit tersebut, anda bisa menggunakan
pestisida alami yang biasa dijual di toko pupuk.
IX.
Tahap Panen Porang
Tahapan
akhir dari budidaya porang yakni masa panen. Porang bisa dipanen setelah dua
tahun ditanam. Berat umbi porang yang dipanen rata-rata 1 kilogram per umbi.
Untuk umbi porang yang masih berukuran kecil bisa ditinggalkan saja, untuk
dipanen tahun berikutnya.
Setelah
masa panen pertama, anda bisa memanen satu tahun berikutnya tanpa harus
menanamnya kembali. Anda harus tahu, ciri porang yang sudah siap di panen yakni
daunnya sudah kering dan jatuh ke tanah. Biasanya, dalam satu pohon porang,
bisa menghasilkan umbi porang seberat 2 kilogram.
Dalam
satu hektare lahan, biasanya bisa ditanami sekitar 40 ribu tanaman porang.
Artinya anda sudah bisa memanen 80 ton umbi porang, hanya saja pada periode
panen tahun kedua.Langkah berikutnya, setelah umbi dipanen anda harus
membersihkan dari akar dan tanah.
Umbi
kemudian dipotong atau diiris lalu dijemur. Setelah itu, anda bisa menjualnya
ke agen yang sudah biasa menerima porang dalam jumlah yang banyak.
PENUTUP
Nah,
itulah beberapa tips budidaya porang yang bisa kami sampaikan. Selamat mencoba,
semoga sukses. (Diolah dari berbagai Sumber Oleh:Lik Ndoleng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar