Minggu, 04 Desember 2016

MEMBERI MAKNA BARU



Mandi, adalah sebuah tindakan atau bahkan rutinitas biasa, tidak ada yang istimewa. Semua orang (yang waras lho ya), pernah melakukan tindakan itu. Mandi, sebuah perbuatan atau tindakan membersihkan badan dengan air sebagai bahan dasarnya. Memang ada mandi yang tidak pakai air? Meskipun tindakan atau pekerjaan biasa,namun mandi bia berdampak luar biasa. Coba saja saudara tidak mandi selama seminggu penuh, lalu berbaur dengan orang banyak, segera rasakan reaksi orang banyak itu. Dan, dengan mandi juga, orang bisa memberi makna berbeda, satu dengan yang lainnya.

Dalijo,  salah seorang yang memberi makna berbeda berkenaan dengan mandi. Baginya, mandi adalah sebuah proses penyatuan Antara dirinya yang manusia dengan air sebagai bagian dari semesta. Air itu sebagai perwujutan Illahi yang nampak, sehingga dengan terlumuriair, terbasahi air dalam proses mandi, Dalijo merasa sedang dibuai,dicumbui,dipeluk,dielus dan dibesihkan oleh Sang Illahi itu sendiri. Oleh karenanya, setiap mandi , Dalijo selalu melakukannya dengan serius dan tanpa kemarahan. Marah akan membuat air tidak seramah biasanya, marah akan menjadikan air tidak bersahabat.

Saat mandi, Dalijo membangun komunikasi denga air,dengan gayung, dengan selang,dengan semua komponen mandi. Komunikasi menjadi alat istimewa untuk Dalijo menghargai mereka semuanya. Oleh karena itu, mandi bagi Dalijo adalah peristiwa khusus yang mesti ia hargai,meskipun setiap saat selalu ia lakukan. Mandi, menjadi sangat bermakna,karena memang diberi makna.

Minggu advend 2, berkisah tentang Si Pemandi dari Sungai Yordan, Yohanes. Oa memandikan banyak orang, namun orang banyak tidak paham akan makna yang diberi baru oleh Yohanes. Maka, ditegorlah mereka dengan keras (kasar). Mereka, orang banyak itu, dianggap sebagai keturunan ular beludak..ahaii..andai itu disampaikan saat ini, pastilah Yohanes didemo,terkena pasal berlapis dan minta diadili..

Selamat memberi makna terhadap segala yang dilakukan dan selamat minggu advent 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH