“Mau ke mana pak?”, Tanyaku saat malam itu berjumpa
dengan seorang bapak yang berjalan kaki,melewati gelapnya malam.
Percantik Diri anda..Di sini.. SINI
“Mau ke dokter mas, cucu saya panas. Bapaknya anak itu
kerja, sementara tidak mungkin saya menyuruh ibunya anak itu, menantu saya,
pergi ke dokter.”, Jawab bapak itu.
“Apakah tidak ada HP sehingga bisa menelefon dokter?”,
Tanya saya.
“Tidak ada mas, maka saya menerobos malam,demi kesehatan
cucu. Sakitnya cucu adalah sakitnya kami sekeluarga”, Lanjut bapak itu
memberikan keterangan.
Jawaban yang terakhir itu,sungguh menghentak kesadaran
saya,jawaban sakitnya satu anggota keluarga adalah sakitnya seluruh keluarga. Itulah
bukti kemenyatuan keluarga, bukti padu dan
satunya sebuah keluarga.
Aku jadi berpikir, karena pada saat yang bersamaan, dalam
sebuah komentar paska kemenangan Timnas sepakbola Indonesia melawan Vietnam,dalam
laga semifinal AFF Cup 2016, ada yang mengatakan bahwa itu kemengan seluruh
masyarakat Indonesia. Pertanyaan sederhana saya adalah, benarkan kita sebagai
masyarakat Indonesia, merasa menjadi keluarga?Jika iya, mengapa kejadian di
Bandung (dan di tempat lain), masih bisa terjadi?
Apakah memang keluarga besar Indoesia ini hanya sekedar
mitos dan dongeng penghantar tidur?Adakah kita semua merasakan sakit dan pedih
denga aneka peristiwa intoleransi yang ironisnya justruterjadi di pusat-pusat
kehidupan?Dekat dengan para penyelenggara Negara?Apakah kita juga merasakan
sakit saat sebagian wilayah Aceh sedang dilanda gempa,sehingga banyak yang
terluka?Sungguh sebuah permenungan yang sangat sulit untuk saya yang blo’on ini
mengerti dan memahami makna keluarga besar bernama Indonesia.
Ataukah kita merupakan sebuah keluarga yang sedang
sakit?Silakan dinilai dengan merdeka. Tidak usah marah dan tersinggung, lalu
teriak-teriak di medsos,bahwa terjadi penistaan dan sebagainya. Tidak usah
teriak-teriak membela Tuhan, DIA tidak butuh dibela,ayo kita benerin keluarga
kita yang bernama Indonesia ini. Indonesia sebagai keluarga,sebagai kesatuan
sedang sakit…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar