Kamis, 08 Desember 2016

INDONESIA, CERMIN SAKITNYA SEBUAH KELUARGA



“Mau ke mana pak?”, Tanyaku saat malam itu berjumpa dengan seorang bapak yang berjalan kaki,melewati gelapnya malam.
Percantik Diri anda..Di sini.. SINI
“Mau ke dokter mas, cucu saya panas. Bapaknya anak itu kerja, sementara tidak mungkin saya menyuruh ibunya anak itu, menantu saya, pergi ke dokter.”, Jawab bapak itu.
“Apakah tidak ada HP sehingga bisa menelefon dokter?”, Tanya saya.
“Tidak ada mas, maka saya menerobos malam,demi kesehatan cucu. Sakitnya cucu adalah sakitnya kami sekeluarga”, Lanjut bapak itu memberikan keterangan.
Jawaban yang terakhir itu,sungguh menghentak kesadaran saya,jawaban sakitnya satu anggota keluarga adalah sakitnya seluruh keluarga. Itulah bukti kemenyatuan keluarga, bukti padu dan  satunya sebuah keluarga.
Aku jadi berpikir, karena pada saat yang bersamaan, dalam sebuah komentar paska kemenangan Timnas sepakbola Indonesia melawan Vietnam,dalam laga semifinal AFF Cup 2016, ada yang mengatakan bahwa itu kemengan seluruh masyarakat Indonesia. Pertanyaan sederhana saya adalah, benarkan kita sebagai masyarakat Indonesia, merasa menjadi keluarga?Jika iya, mengapa kejadian di Bandung (dan di tempat lain), masih bisa terjadi?
Apakah memang keluarga besar Indoesia ini hanya sekedar mitos dan dongeng penghantar tidur?Adakah kita semua merasakan sakit dan pedih denga aneka peristiwa intoleransi yang ironisnya justruterjadi di pusat-pusat kehidupan?Dekat dengan para penyelenggara Negara?Apakah kita juga merasakan sakit saat sebagian wilayah Aceh sedang dilanda gempa,sehingga banyak yang terluka?Sungguh sebuah permenungan yang sangat sulit untuk saya yang blo’on ini mengerti dan memahami makna keluarga besar bernama Indonesia.
Ataukah kita merupakan sebuah keluarga yang sedang sakit?Silakan dinilai dengan merdeka. Tidak usah marah dan tersinggung, lalu teriak-teriak di medsos,bahwa terjadi penistaan dan sebagainya. Tidak usah teriak-teriak membela Tuhan, DIA tidak butuh dibela,ayo kita benerin keluarga kita yang bernama Indonesia ini. Indonesia sebagai keluarga,sebagai kesatuan sedang sakit…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH