Jumat, 30 Desember 2016

KABUT DI PENGHUJUNG TAHUN



Sudah agak lama aku tak bersua dengan kabut pagi…Mungkin sekitar separo bulan akhir ini. Selain karena kabut enggan menyapa juga karena aktifitas dalam rutinitas. Saking penuhnya aktifitas, maka meski lapa tak bercumbu dengan kabut, ruang rindu itu tiada terasa. Namun saat tamu hidup bernama Sibuk kembali pulang ke alamnya, rinduku kepada kabut kembali mengelora. 
Dan pagi ini, kerinduanku terlampiaskan. Aku mengambrkan rindu  kepada Kabut semenjak ia muncul menyapa semesta. Meski gelap masih menguasai dan gerimis juga mengiring hadirnya Kabut, namun dendam rindu menaklukan semuanya. Dingin, gelap dan sepi bukan menjadi lawan tangguh untukku memeluk kabut pagi ini.

Kelembutan dan kejujuran kabut, tiada yang mampu mengalahkannya. Dia seolah hendak menghajar makluk lain, sesama ciptaan yang sudah kehilangan rasa dan jiwa lembut serta jujur. Keserakahan dan ketamakan menindih setiap makluk yang bernama manusia. Karena serakah dan ketidakjujuran itulah membuat manusia gagal membaca kehadiran Kabut, gagal menikmati rintik gerimis, gagal menyapa dan bercakap dengan sepi,gelap serta dingin malam.
Hari ini, pagi ini, dalam hitungan yang disepakati bersama, ujung tahun semakin mendekat dan sepertinya, tahun 2016 akan segera menutup buku kehidupannya. Serta tidak mungkin aka nada kembali angka yang sama untuk hitungan tahun. 2016 akan menjadi sebuah prasasti sejarah yang akan kekal bersama jaman serta peradaban. Jika diandaikan sebuah perjalanan, maka 2016 akan menjadi kelokan berliku penuh dinamika. Di sana akan tergores luka dan darah, akan tertulis senyum ramah dalam naungan getir kehidupan.
Pagi ini, Kabut mengajakku kembali sadar, bahwa alamlah sahabat sejati kehiduan yang paling jujur. Saat manusia sudah dibekap keserakahan dan ketamakan, maka bercermin dari alam semesta, dari Kabut, dari embun, dari gerimis adalah cara mengisi kesepian batin yang senantiasa berkelana mencari pepohonan teduh untuk rehat. Pagi ini, Sang Kabut mengajakku menikmati hidup dengan sederhana…
Selamat Menyapa Alam semesta dengan Sederhana..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH