Kamis, 29 Desember 2016

MENGAPA ADA KEBENCIAN??



Kebencian lahir karena ada kepentingan. Baik itu kepentingan diri, kelompok atau golongan. Kebencian adalah sebuah perasaan yang secara alami ada dalam diri manusia,yang dengannya sejatinya manusia bisa berjalan  pada kehidupan yang lebih baik. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan rasa benci, yang salah adalah sasaran kebencian itu.
Tanpa rasa benci atau sebuah rasa tidak suka yang kelewat batas, maka manusia akan kehilangan keseimbangan. Namu demikian, jika rasa ini, si benci itu sangat dominan, maka keseimbangannyapun terganggu pula. Kebencian yang berlebih, yang terutama dan yang pertama akan mengganggu si pemilik kebencian itu. Mengapa demikian?, karena dengan benci yang berlebih, maka dia atau mereka akan melihat yang lain sebagai ancaman. Dia akan selalu gagal menemukan sisi baik dari yang dia atau mereka benci itu. Dengan demikian, kehadiran atau bahkan keberadaan yang lain adalah ancaman untuk dirinya.   

Karena selalu merasa terancam maka sebisa mungkin membangun pertahanan.
Membagun system pertahanan ini baik, sangat baik,asal obyektif. Namun jika membangun pertahanan itu dengan menhamburkan peluru atau amunisi kebencian ke pihak lain, maka akibatnya bisa berlipat ganda. Namun sekali lagi, akibat utama kebencian,rasa benci itu pertama-tama tidaklah merugikan pihak lain. Yang pertama dirugikan adalah dirinya sendiri. Sebab yang memiliki rasa benci akan tidak ernah nyaman hidupnya. Selalu merasa tidak aman dan selalu merasa diburu. Merasa orang lain yang memburu namun sejatinya, perasaanyalah yang memburunya.
Juga untuk yang menjadi sasaran kebencian, janganlah memantulkan cahaya kebencian itu dengan cahaya kebencian, namun teduhlah. Tidak usahlah membalikan nafas kebencian itu kepada sang pembenci, biarlah dia atau mereka kehabisan nafas kebencian itu, untuk kemudian, kalian semburkan nafas cinta kasih kepada yang lemas karena amunisi da nafas kebencian mereka sudah habis.

Kebencian yang brutal tidak akan pernah melahirkan kehidupan. Memang benar, jalan cinta kasih itu terjal dan berliku, pekat oleh kabut keragu-raguan, namun teruslah ikuti jalan cinta kasih itu, teruslah menjalaninya, meski ada beribu hambatan dan tantangan, karena di ujung jalan sana, telaga indah nan menawan sedang menantimu.

Menghembuskan nafas kebencian sama saja dengan menebar api pembakar kehidupan, dan itu adalah lawan dari nafas kehidupan. Diujung tahun 2016 ini, marilah kita semua (yang membaca tulisan ini tentunya) mulai berbalik arah, tidak menebar kebencian yang berujung kematian kehidupan, namun menebar nafas dan semangat cinta asih. Dengan nafas cinta kasih, maka di situlah ada tanda-tanda kehidupan. Mungkin y=tanda-tanda kehidupan itu masih sangat lembut dan lemah, maka teruslah rawat,jaga, pelihara. Berilah gizi terbaik untuk kehidupan itu dengan senyum ramah, sapaan tulus, bantuan iklas dan pengampunan sejati.

Seperti anak kecil, bisa jadi kehidupan yang masih lemah dan kecil itu merepotkan kita. Nangis, ngompol,panas dan yang lain. Namun tetaplah cintai dan kasihi, karena dengan mencntai kehidupan, dia akan segera bertumbuh dewasa.  Saat kehidupan itu sudah menjadi dewasa, maka  engkau akan bisa menikmati “Kedewasaan” kehidupan itu sendiri.
Saat kau mendidik kehidupan, didiklah dengan cinta, jangan taburi kehidupan itu dengan benih-benih kebencian. Untuk menyelamatkan kehidupan, jangan taburi dengan kebencian..

Selamat menutup tahun 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH