Malam yang sungguh sepi,meski baru saja hingar bingar
masyarakat bersorak gembira merayakan kemenangan Timnas Indonesia. Ya memang,
ada segumpal sukacita dari masyarakat Indonesia yang menyaksikan pertandingan
final AFF Cup leg 1 antara Indonesia versus Thailand. Dalam ketercompang-campingan
kereadaan, Timnas bisa membalikan semua prediksi. Kemenangan, tetaplah
kemenangan, seberapapun bentuk dan wujudnya, maka haruslah tetap disyukuri.
Ingin cantik dan Kaya?Ini... INI
Reaksi pelatih timnas Thailand, Kiattisuk Sennamuang juga
perlu diapresiasi,selain mengomentari kelengahan timnya, taklupa memberi
apresiasi kepada timnas Indonesia. Sebuah
pembelajaran kehidupan yang sungguh indah, mengakui keberadaan,mengakui
kekalahan dengan memberi sanjungan tulus kepada lawan main. Jika hal ini bisa
dilakukan semua komponen masyarakat Indonesia, terutama di bagian politik,
alangkah indahnya negeri ini.
Garuda di Dadaku, itulah salah satu lagu yang mampu
membakar semangat masyarakat Indonesia, baik yang bermain maupun yang
mendukung. Kobaran lagu itu hampir selalu muncul di iklan televisi dan juga
membakar anak-anak kecil,juga anak penulis. Sebuah semburan semangat untuk
menjaga serta menumbuhkan semangat kebhinekaan yang terganggu dengan kue
politik yang –pada sisi tertentu- amat sangat menjijikan.
Entah apa yang ada di dalam benak para perusak
kebhinekaan yang -sekali lagi maaf- mengatasnamakan kepercayaan tertentu itu. Tidakkah
mereka melihat betapa peluh dan deru nafas anak-anak bangsa berpacu dengan
detak jantung tanpa pernah mengenal letih dan takut itu mempermalukan
mereka?Betapa mereka berbeda, baik suku,ras dan juga agama, namun sepakat
bersatu, bahu membahu demi Nusantara tercinta?Apakah mereka juga sadar, berapa
rupiah yang (akan) mereka terima, sepadankah dengan yang mereka keruk dari
tingkah mereka yang tidak saja menyatukan negeri malah merusak?Sementara
anak-anak bangsa itu, tanpa pernah terbesik mendapatkan rupiah, rela menyabung
nyawa dan raga demi Indonesia tercinta?
Semoga, siapa saja yang hendak menghancurkan negeri
tercinta ini, dengan apapun cara dan modelnya, melihat tayangan sepakbola
semalam dan kemudian disadarkan bahwa tindakan mereka salah. Semoga masih ada
setitik rasa malu di nurani mereka, sehingga kembali kepangkuan pertiwi.
Salam Persatuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar