Sabtu, 03 Desember 2016

KISAH DATANGNYA KIRIMAN BUKU



Saat Datang Kiriman Buku..............
Sudah terhitung lama aku tak bersapa, karena memang beda. Baik daerah,sejarah maupun trah. Juga “Aliran Iman” kamipun beda. Namun, saat dunia dimanja dengan kemajuan dan teknologi semakin menimang kenikmatan hidup, serta kemudahannya, entah kapan dan melalui apa,aku lupa, aku akhirnya bertemu.

Jadi ingat dahulu..dahulu sekali, sekitar 15 tahun silam, saat ajaran baru datang,ada adik tingkat yang juga datang. Kasak-kasuk di kelas kami,angkatan kami, terkhusus kaum lelaki…bahwa ada adik kelas yang sangat…(silakan teruskan sendiri..) Namun berasal dari sebuah sinode yang mengerikan.. (lha kalau berani menarik mahasiswanya keluar dari sinodenya, katanya mesti mengganti biaya transfer,seperti pemain bola).. Makanya, ya…kami hanya sekedar kasak kusuk…selain karena memang modal wajah kami pas-pasan semua..hahaha..(Jika ada temanku, UKDW 99 yang cowok, yang tersinggung, silakan demo...bawa ribuan orang juga gapapa...nanti terus doa bersama...)

Akh..itu cerita awal, sekedar mengenang sebuah waktu yang telah berlalu..tulisan ini hendak mengungkap pengalaman saat menerima kiriman buku..tentunya dari yang disebutkan di atas..

Buku yang bertema sangat membuat penasaran..”Pizza dari Surga”. Awalnya aku enggan membaca, karena aku tidak suka Pizza, namun karena ini sebuah prestasi adik angkatan saat kuliah (bukan karena cantik lho ya..itu hanya pelengkap), maka aku memesan sekaligus tiga. Aku baru tiba dari wonogiri saat kulihat di atas meja belajar anakku ada paketan, kutanya budhe yang momong anak ragil kami. Katanya datang kemarin dan segera ku buka…ternyata buku yang aku pesan.

Hal pertama yang kubaca adalah biodata penulis….hahaha…ternyata adik kelasku ini sudah melesat bak meteor dalam hal prestasi kehidupan. Sungguh, aku salut, karena aku masih berkubang pada sebuah lokalitas yang masih sangat terbatas.. Tiak semua aku baca, eh,,,belum dink,,aku pilah dan pilih. Diantara waktu baca, kuberkomunikasi, dan dimintanya membuat resensi..kujawab Siappp..
Dari 99 tema yang tersaji (jadi GR, itu angka khas angkatan kami 99), di nomor 67, Lihat Jejakmu. Sungguh sangat menarik,bahwa jejak kehidupan itu selalu menjadi “arena” unik untuk setiap manusia. Jika arena itu menyenangkan,maka ia akan selalu mengenang dan menceriterakan dengan berapi-api. Namun sebaliknya, jika arena itu hitam dan gelap,maka manusia akan mencoba semampunya menghapus dan memusnahkan jejak gelap itu, meskipun sadar tidak mungkin terhapus.

Ada sedikit salah ketik, Pasti namun tertulis Pasati, namun tidak mengurangi makna. Dalam setiap jejak kehidupan, apapun itu keadaan dan bentuknya, jika manusia mampu merenungkannya, pasti ada jejak-jejak Sang Illahi yang menemani. Tidak saja di arena terang menyenangkan, namun juga di arena gelap menyeramkan. Dan  melalui tulisan Jejak di buku istimewa ini, semua manusia diajak untuk jujur mengakui pengalaman kehidupannya.
Di pengalaman itu,pasti ada “sesuatunya”, yang darinya ada Sang Maha Kekal itu. Seperti perjalananku sedari kemarin. Rute Salatiga-Solo-Sukoharjo-Wonogiri-Purwantoro, menginap kemudian balik kembali,juga merasakan betapa selalu ada kemuliaan ,ada karunia dalam setiap peristiwa. Saat dalam perjalanan, mampir Pom bensin,makan di warung, saat hujan,sat berkabut, saat berjumpa saudara, saat bercengkerama, saat anak-anak rewel..semua selalu ada makna..seperti Pizza, yang isinya beraneka bahan makanan..
Dan, terima kasih untuk bukunya ya..Lanjutkkan terbangmu memberi makna untuk sesame..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH