Selasa, 07 Agustus 2018

ELING LAN WASPADA


SEBENING EMBUN

Ulangan        8     :1-20
Mazmur          107 : 1-3,33-43
Matius                        19   :23-30


“..Maka janganlah kau katakana dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada Tuhan, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperolah  kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkanNya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini..” Ulangan 8 :17-18

Orang tua sering berulangkali memberikan pesan atau wejangan kepada anak-anaknya, ketika hendak melakukan sesuatu, baik pekerjaan maupun untuk bepergian. Pesan yang sering diulang-ulang itu biasanya adalah, “Hati-hati ya..jaga diri baik-baik, jangan lupa berdoa…” Terkesan klise dan seolah tidak ada bobot apa-apa, toh yang akan bepergian atau bekerja biasanya sudah dewasa dan pasti sudah memiliki aspek kehati-hatian yang memadai. Namun pesan atau weling (dalam bahasa jawa berarti disuwelke njur dieling-eling) tetap saja diungkapkan.

Dari pesan atau weling itu, sejatinya terandung banyak hal. Ada nasehat, ada penyadaran, ada ungkapan relasi dekat yang luarbiasa, ada upaya saling menjaga dan juga ada spirit menjaga kehidupan tetap dalam harmoni. Mengapa harmoni?Karena kalau terjadi apa-apa, pastilah akan merusak harmoni kehidupan bersama.

Pesan itu juga yang disampaikan Musa kepada umat Israel, sebelum mereka SAMPAI di negeri perjanjian. Musa berpesan agar bangsa itu tidak sombong, tinggi hati dan congkak, karena semua bukan sekedar usahanya sebagai manusia,namun semata karena kemurahan Allah. Nasehat Musa yang tertuang dalam Ulangan 8 ayat 17-18 ini juga bisa kok untuk kita semua.

Bukankah kita sering sombong, congkak,tinggi hati dan merasa bahwa semua yang kita miliki, baik kepandaian, kekayaan, kepopuleran dan semua kebaikan adalah upaya kita semata?Dan karena itu enggan berbagi dengans sesame? Bukankah kita sering merasa memiliki segalanya, termasuk kebenaran dan dengannya kita menuntut orang lain seperti keinginan kita?

Eling dan Waspada, itulah catatan untuk kita pagi ini. Ingat bahwa kita bisa dan punya, karena Sang Pencipta. Waspada, hati-hati, karena sang perusak harmoni dalam rupa spirit kesombongan, keserakahan dan kemunafikan senantiasa mengintai kehidupan kita semua.

Hayo..jangan tersungging..yang merasa semua kekayaan dan harta adalah usaha sendiri ga boleh marah. Benar itu usahamu,kerja kerasmu, namun tanpa Tuhan, semua sia-sia..maka, ELING DAN WASPADAlha..

Salam
Mbah’e

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH