Kamis, 07 April 2016

TERBUKALAH UNTUK SEGALA CARA TUHAN MEMBERI PERTOLONGAN

TEBARKAN JALAMU KE SEBELAH KANAN

Narasi Injil terkait perintah Yesus di waktu pagi hari kepada Petrus untuk menebarkan jalanya di sebelah kanan sungguh sangat menarik. Mengapa menarik?Karena ada beberapa faktor yang perlu digumuli Dan dipelajari lebih mendalam.  Faktor yang pertama adalah, mengapa Petrus dan kawan-kawan begitu patuh kepada Sosok misterius di ujung pantai itu?Mengapa mereka tidak bermain rasio, bahwa mereka adalah para nelayan ulung yang sangat paham dengan dunia perikanan namun sangat gampang taat kepada perintah orang asing?Apakah mereka benar-benar taat sembari berharap atau melakukan karena frustasi?Ataukah mereka secara batin sudah paham bahwa yang di pantai itu adalah Yesus Guru mereka?


Pertanyaan-pertanyaan di atas mengajak kita berpikir untuk kemudian merenung. Kepatuhan Petrus dan kawan-kawan bisa terjadi karena rasa frustasi yang menghinggapi mereka karena sepanjang malam mereka berkarya hasilnya NOL besar. Bisa jadi mereka sedang berspekulasi dan karenanya, mereka melakukan apa saja yang dikatakan orang untuk mereka lakukan . 
Sejatinya mereka sadar bahwa jiwa ke-Nelayan-nan mereka telah mengatakan secara naluriah bahwa tidak mungkin ada ikan di pinggir pantai dan saat pagi hari, namun sosok misterius itu telah mampu mempengaruhi seluruh jalan pikiran Petrus dan kawan-kawan.


Semua ada kemungkinannya, dan keempat pertanyaan di ataspun semua punya potensi kebenarannya, dan bahkan bisa saling melengkapi. Bisa jadi Petrus dan kawan-kawan sudah putus asa dan sisa keyakinan di atas keputus-asaan itu adalah sikap hati yang terbuka akan datangnya pertolongan dari Tuhan dengan wajah yang berbeda. Dengan dasar berpikir ini kita bisa masuk ke pengertian pengambilan keputusan Petrus taat dengan orang asing itu, toh pada akhirnya mereka juga sadar bahwa si orang asing itu adalah guru mereka.

Narasi di atas sejatinya hendak berkisah tentang kesetiaan Allah untuk umatNya. Kesetiaan dilandasi dengan cinta  kasih yang sejati, sehingga Petrus dan kawan-kawan membuka alam pikir dan iman mereka akan cara yang sedang Tuhan ijinkan untuk menolong mereka. Dengan membuka pemahaman akan karya Tuhan, maka Dia akan berkarya.
Untuk kita, mari kita belajar membuka diri akan semua kemungkinan cara Tuhan menolong kita. Seperti Petrus, mungkin kita sudah letih karena sepanjang waktu terus bekerja dan bekerja, namun tidak bisa  menghasilkan apa-apa, nah kemudian Tuhan mengirimkan model lain. Jika kita yakin dan mengambilnya, maka ada berkat untuk kita, jika tidak, kita tidak akan seperti Petrus dan kawan-kawan, tidak mendapatkan apa-apa sampai pagi.

Salam Hormat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH