Pada
sebuah taman, saat senja menyapa alam semesta. Seorang pemuda nampak gelisah. Mondar-mandir
seolah sedang memikirkan beban yang sangat berat. Dalam kegelisahannya, ia
kemudian melihat pemandangan yang menari, ia melihat laba-laba membuat sarang. Dalam
kejengkelannya, pemuda itu mengambil ranting dan mengoyakan sarang laba-laba
itu. Hancur luluh-lantaklah lah sarang laba-laba itu. Pemuda itu ingin tahu akan bagaimana
laba-laba itu bertindak setelah sarangnya ia koyak. Dan ia melihat laba-laba
itu memulai berkarya, membangun sarangnya dari keterkoyakan. Lagi,pemuda itu
mengungkapkan kejengkelannya dengan ranting di tangannya,ia robek sarang
laba-laba itu kembali. Dan apa yang pemuda itu lihat?Laba-laba itu membuat
sarangnya kembali dengan santai, merajut,menganyam dan menguntai.
Saat
hampir usai sarang itu dibuat laba-laba itu,pemuda yang sedang dibuai gelisah
itu kembali menyabetkan ranting kering itu, dan kembali koyaklah sarang
Laba-laba itu. Pemuda itu ingin tahu, apakah Laba-laba itu akan kabur dan
mencari tempat baru, atau akan marah dan mencari perusak sarangnya?Dan apa yang
terjadi?Laba-laba itu tidak melakukan seperti yang diangankan pemuda itu,
Laba-laba itu kembali dengan santai membuat sarangnya. Merenda, menguntai,
menjahit dan menjalin sarang dari air liurnya. Tidak tergesa, tidak terburu,
namun tetap bersemangat. Hal ini yang membuat Pemuda gelisah itu tersentak. Ia menjadi
malu dengan mentalitas Laba-laba yang tidak pernah putus asa, tidak pernah
gelisah, tidak pernah mundur dari sebuah perjuangan. Ia amati laba-laba itu,dan
kemudian ia tersenyum. Kembali menuju rumah tempatnya tinggal, karena malam
menjelang.
Kegagalan
sejatinya bukan keajaiban dalam hidup kita sebagai manusia. Ia akan selalu ada
menemani pasangan hidupnya yang setia,yaitu Keberhasilan. Mereka akan sangat
kompak hadir menyapa siapa saja. Jika manusia sadar bahwa kegagalan adalah
bagian utuh dari keberhasilan, maka tidak mungkin manusia akan membenci dan
mengutuk kegagalan. Laba-laba di taman kota, yang dijumpai Pemuda gelisah itu,
memberi pengajaran dan teladan kita bahwa, kegagalan sejatinya adalah
ujian,ujian untuk kita. Sejauh mana kita kuat dan tabah menghadapinya.
Sering
kita lari tunggang langgang dari pekerjaan yang kita rancang saat sedang disapa
kegagalan. Sering kita kehilangan semangat dan keberanian untuk melanjutkan
pekerjaan, meski harus dari Nol lagi. Laba-laba di taman kota tadi menegor kita
semua bahwa gagal harus selalu diimbangi dengan keberanian melakukan kembali. Jatuh
bangkit lagi dan selalu begitu sampai tujuan hidup tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar