Jumat, 01 April 2016

Ilalang dan Rumah Laba Laba

ILALANG dan LABA-LABA


Kehidupan yang keras seolah menjadi tantangan dalam hidup Rina dan kakaknya Rani. Tinggal di tengah hutan dan jauh dari keramaian dan hiruk pikuk kehidupan masyarakat. Kehidupannya hanya bergantung dari apa yang ada di sekeliling tempat tinggalnya. Untuk bisa mendapatkan beras ia harus rela berjalan sejauh kurang lebih 3 km. Itu pun kalau mereka mampu membeli beras.
Semangat belajarnya sungguh luar biasa. Kehidupan yang sederhana dan serba pas-pasan, begitu besar dan berat perjuangan orangtuanya demi menyekolahkan anak-anaknya. Rina dan kakaknya bertekad ingin bangkit dari kehidupan yang serba sulit. Ia ingin seperti teman-temannya, hidup dalam keramaian dan banyak teman. Bukan malah menyendiri di tengah hutan
Setiap pagi ia menyusuri jalan nan panjang dan penuh tantangan, agar ia sampai ke sekolahnya. Sebuah sepeda mini bekas yang di belikan oleh ayahnya lah yang menjadi teman setia mereka. Saat musim hujan tiba, jalanan menjadi becek dan berlumpur. namun dalam perjalanan kehidupan mereka, ada banyak hal yang menjadi pengalaman hidup yang tiada terkira nilainya.

MUSUH ABADI KOLESTERAOL JAHAT


Beberapa perjumpaan yang menjadikan mereka dewasa adalah perjumpaan mereka dengan Ilalang dan Laba-laba. Ilalang tetap tumbuh dalam pergulatannya dengan segala ancaman di sekitar kehidupannya. Tiada pernah Illang berputus asa, selalu berjuang dan berjuang, meski seolah ancaman senantiasa hadir mendera dalam seluruh kehodupannya. Hingga akhirnya, Illang bisa bertahan dan menyajikan pemandangan hijau nan menghampar indah dalam pandangan mata.

Pun begitu dengan laba-laba, dia dengan segala ketebatasan tetap dengan sabar membuat jaring dan menunggu,menunggu serta menunggu ada mangsa yang disediakan oleh Sang Pencipta. Dalam penantian yang sangat panjang, Laba-laba belajar sabar sehingga menjadikan hidupnya bermanfaat, hingga akhirnya ada berkat yang didapat.

Dari kedua pengalaman itulah, Rina dan Rani bertumbuh menjadi pribadi-pribadi yang istimewa, tegar dan tangguh menatap esok hari..

Salam Semangat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH